Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sosok Pemimpin Hakekok Aliran Sesat, Ajak Mandi Pengikut Lalu Masuk Hutan, Jejak Ayah Diungkap Warfa

Terungkap aliran sesat Hakekok berada di perkampungan di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang pada Kamis (11/3/2021).

Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
YouTube TribunbatamID
Pengikut aliran sesat Hakekok yang terungkap melakukan praktik mandi bareng di sebuah kali. Ini sosok pemimpinnya. 

Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi

TRIBUNJATIM.COM - Inilah sosok pemimpin Hakekok aliran sesat yang tengah menjadi sorotan.

Jejak ayah pemimpin Hakekok terkuak.

Diketahui aliran sesat Hakekok menggegerkan warga Pandeglang, Banten.

Terungkap aliran sesat Hakekok berada di perkampungan di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang pada Kamis (11/3/2021).

Kegiatan aliran sesat Hakekok yang juga menjadi sorotan adalah ritual mandi bareng para pengikut.

Di mana tak dipisahkan antara laki-laki, perempuan hingga anak-anak dari kelompok aliran sesat Hakekok.

Ritual mandi bareng tersebut dilakukan di sebuah tempat penampungan air area kebun sawit milik PT Gal.

Sosok Pemimpin Hakekok

Warga sekitar, Imah (40) memberikan pengakuan mengenai aliran Hakekok tersebut dan pemimpinnya.

Awalnya, ia kaget saat pimpinan Hakekok berinisial A serta belasan pengikutnya ditangkap polisi.

Menurutnya, kejadian tersebut dilakukan pada siang hari menjelang sore.

"Kaget, karena saya juga tidak tahu ada apa sebenarnya. Posisinya disitu lagi ngejemur pakaian, tiba-tiba polisi datang dan menangkap," ujarnya saat ditemui di rumahnya di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Jumat (12/3/2021).

Imah mengatakan sosok A terbilang tertutup.

A terbilang sangat jarang keluar rumah dan tidak pernah mengikuti acara pengajian rutin yang dilakukan oleh warga sekitar.

A juga hampir tidak pernah bertegur sapa dengan warga.

"Sangat tertutup dan jarang bicara dengan kita. Untuk acara keagamaan saja bahkan tidak pernah," kata Imah, dikutip TribunJatim.com dari TribunBanten via TribunJakarta.

Baca juga: Ibu Kandung Buang Bayinya di Dam Klampok Kecamatan Ajung, Berdalih Terlilit Utang Pada Polisi

Jejak Ayah A

Ia mengungkapkan, ritual mandi bareng oleh A dan para pengikutnya sudah sejak lama dilakukan. Dan biasanya mereka melakukan kegiatan itu setiap sore hari.

Bahkan, kegiatan mandi bareng di tempat terbuka tersebut sudah dijalankan oleh ayahanda A, yakni E alias S.

Setelah E meninggal dunia, A selaku anak melanjutkan ajaran tersebut.

Biasanya setelah mandi bareng di tempat terbuka, para anggota aliran Hakekok melanjutkan ritual ke dalam hutan.

"Yang saya tau memang begitu melakukan ritual. Hampir setiap hari dilakukan dan terus ke hutan," jelasnya.

Menurutnya, ayah dari A tersebut memiliki guru spiritual yang berada di Kabupaten Bogor hingga pada akhirnya ayah pelaku meninggal dan diteruskan oleh sang anak.

"Memang sudah lama, kalau dulu mah Pak S yang seperti itu. Karena sudah meninggal dilanjutkanlah oleh A," terangnya.

16 Orang Telah Diamankan

Polres Pandeglang pun telah mengamankan 16 orang yang mengikuti aliran sesat bernama Hakekok.

Pimpinan kelompok Hakekok berinisial A (52) dan 15 pengikutnya dijemput polisi di rumah masing-masing setelah adanya laporan keresahan warga tentang adanya ritual mandi bareng antara laki-laki dan perempuan hingga anak-anak tanpa busana dari kelompok tersebut.

Menurut polisi, A melaksanakan ritual mandi bareng bagian dari ajaran Balatasuta dengan mengadopsi dari ajaran Hakekok yang dibawa oleh almarhum E alias S.

Wakapolres Pandeglang Kompol Riky Crisma Wardana, mengatakan aliran sesat yang bernama Hakekok itu dibawa seorang warga berinisial A.

Menurut dia, A mengaku murid seorang pemimpin ajaran tersebut yang berasal dari Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Ada 16 orang yang diamankan, terdiri dari lima perempuan dewasa, delapan laki-laki, dan tiga anak-anak," kata Riky saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis.

"Besok (Jumat) baru akan dilakukan rapat dengan Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem). Ada MUI juga untuk menentukan ini aliran sesat atau bukan," kata Riky.

Riky meminta masyarakat Pandeglang khususnya di Kecamatan Cigeulis untuk tidak khawatir dengan adanya kegiatan yang dilakukan oleh kelompok tersebut lantaran saat ini sudah ditangani oleh kepolisian.

Baca juga: Subuh-subuh Suami Tak Puas Dilayani Istri, Masuk Kamar Anak Modus Kipas, Nafsu Cabul Dikuak Adik

Pernah Muncul di Tahun 2009

Sementara itu, dilansir TribunJatim.com dari kompas.tv, aliran sesat ini bukan muncul sekarang saja.

Sebenarnya sudah muncul sejak lama.

Misalnya pada 2009 silam, aliran ini muncul di Pandeglangg, Banten.

Dipimpin oleh Kasrudin, mereka membangun padepokan yang kemudian dibakar warga.

Pembakaran padepokan karena warga kesal, Kasrudin dicurigai telah seringkali menggauli santri wanitanya atau oleh para pengikut Hakekok disebut dengan perkawinan ghaib.

Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten sudah menyatakan bahwa aliran Hakekok yang dianut sebagian warga Kabupaten Pandeglang merupakan aliran yang menyimpang dari ajaran Islam.

"Oleh karena itu MUI Banten mendesak Badan Koordinasi Penganut Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) segera bertindak tegas," kata Ketua MUI Banten KH Aminudin Ibrohim pada tahun 2009 silam. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved