Tenaga Kerja Gresik Harus Terserap di KEK JIIPE, Bupati Gresik Jemput Bola Temui Menko Airlangga
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani jemput bola untuk memastikan tenaga kerja asli Gresik terserap di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Penulis: Willy Abraham | Editor: Yoni Iskandar
Produksi pelaku usaha di JIIPE akan mampu memberikan kontribusi ekspor sebesar US$10,1 miliar per tahun ketika beroperasi penuh.
“Saya juga sudah baca kajiannya dari berbagai sisi, dengan KEK JIIPE nanti devisa negara juga bisa dihemat karena industri di dalamnya menghasilkan produk substitusi impor untuk industri metal dan kimia,” ujarnya.
“Jadi kita kerja keras menjadikan Gresik sebagai andalan penghasil devisa melalui kegiatan ekspor, sekaligus penyelamat devisa melalui substitusi impor. Alhamdulillah, Pak Airlangga sangat mendukung pengembangan ekonomi Gresik ini,” beber alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga itu kepada TribunJatim.com.
Tak hanya membahas tentang investasi industri berskala besar yang bakal masuk Gresik, Gus Yani juga menekankan pentingnya tautan dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Saya ingin UMKM dan IKM Gresik masuk dalam rantai pasok industri, baik mendukung dari sisi operasional utama pabrik maupun penunjangnya. Konsep ini akan memperluas nilai tambah KEK JIIPE sehingga manfaatnya untuk rakyat juga kian besar. Pak Airlangga Hartarto ingin konsep kerakyatan perpaduan investasi besar dan UMKM-IKM ini dikembangkan,” ujarnya kepada TribunJatim.com.
Gus Yani optimistis KEK JIIPE bisa menjadi salah satu instrumen pemulihan ekonomi Gresik. “Growth kita tahun 2019 hanya 4,3 persen. Kena pandemi tambah menurun. Pemulihan ekonomi harus cepat dan tepat kita lakukan,” kata dia.
JIIPE sendiri berdiri di atas lahan seluas 3.000 hektar, yang terdiri atas kawasan industri, pelabuhan umum multifungsi, dan hunian kota mandiri. Kawasan yang dikembangkan bersama oleh PT Pelindo III dan PT AKR Corporindo Tbk tersebut memiliki pelabuhan laut terdalam di Jatim dengan kedalaman -16 LWS.
Sehingga kapal-kapal besar dengan muatan lebih dari 100.000 DWT bisa sandar di kawasan industri tersebut untuk memudahkan proses distribusi.