Proyek Sipoa Group Kembali Berjalan Usai Mangkrak Lama, Begini Penampakannya
Sempat mangkrak lama, kini aktivitas proyek dari Sipoa Group kembali berjalan. Salah satu Direksi Aris Birawa ungkap adanya investor baru.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Hefty Suud
Reporter: Syamsul Arifin | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sempat mangkrak lama, kini aktivitas proyek dari Sipoa Group kembali berjalan.
Bangunan Blackstone Culinary Apartment ( RMR ) yang berlokasi di Jalan AMD Gajah Putih, Kelurahan Tambak Oso ini pun sudah mulai dibangun kembali secara bertahap, dari Blok A dan Blok B dari. Minimal strukturnya diselesaikan.
Satu diantara Direksi Sipoa Group, Aris Birawa mengatakan, proyek aktivitas kembali berjalan juga karena adanya investor baru.
"Jadi bertahap, saya fokus ini dulu. Meskipun lahan lainnya sudah siap dibangun perizinan sudah ada semua," kata Aris, Minggu, (14/3/2021).
Pihaknya juga berkonsolidasi dengan pihak BTN untuk pengurusan KPR ready.
Kawasan tersebut nantinya akan jadi Mix Use.
Untuk konsumen yg lama yang ingin tetap membeli unit apartemen atau menukar unit , Aris mengatakan bisa datang ke investor yang baru.
"Bila konsumen yang lama ingin refund, monggo daftar ke tempatnya. Jadi investor ini berupaya untuk menyelesaikan bangunan," tandasnya.
Pada intinya, Aris mengaku akan bekerja terlebih dahulu sebelum menjual.
Adapun tujuan menggarap bangunan tersebut untuk menyelesaikan semua masalah.
"Entah itu refund atau bangun intinya kami ingin menyelesaikan masalah. Kami ingin bertanggung jawab semaksimal mungkin. Maka dari itu kami bangun dulu, sambil menunggu proses verivikasi refund," katanya.
Oleh sebabnya, aktivitas pembangunan proyek ini dikebut. Sedikit demi sedikit akan menyelesaikan masalah dengan konsumen.
Aris memohon para konsumen untuk bersabar menunggu segala pengumuman yang nantinya akan dibuat oleh Investor Baru Sipoa Group.
"Untuk penyelesaian kepada seluruh konsumen, bukan malah terprovokasi oleh pihak lain untuk menempuh proses hukum, karena Para Direksi Sipoa Group sejak dulu memiliki niatan baik untuk mengembalikan uang-uang konsumen, tetapi sepanjang tahun 2018 s/d 2019 belum ketemu investor yang pas," lanjutnya.