Gubernur Jawa Timur Khofifah Tinjau Sanitary Landfill di Jabon Sidoarjo
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan proyek pembangunan sanitary landfill TPA Emision Reduction in Cities (ERiC) di Jabon Sidoarjo
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Yoni Iskandar
Reporter : Fatimatuz zahroh | Editor : Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa proyek pembangunan sanitary landfill TPA Emision Reduction in Cities (ERiC) di Jabon Kabupaten Sidoarjo siap untuk dioperasikan dalam waktu dekat.
Sanitary Landfill ini memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 450 ton per hari.
Hal itu disampaikan oleh Gubernur Khofifah saat melakukan peninjauan proyek sanitary landfill di TPA ERiC di Jabon Sidoarjo Rabu (17/3/2021) sore. Ia menyampaikan bahwa dalam waktu dekat sanitary landfill ini akan segera diresmikan dan dioperasionalkan.
"Terima kasih Kementerian PU PR yang menyiapkan sanitary landfill ini. Sebetulnya ada empat titik yang disiapkan di Jatim. Kemarin saya tinjau yang di Kota Malang, kemudian hari ini kita tinjau di Sidoarjo. Dua lagi ada di Jombang dan Tuban," tegas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Untuk yang di Kota Malang, pengerjaan sudah selesai dan serah terima ke Pemkot juga sudah dilakukan. Sedangkan di Sidoarjo ini tinggal serah terima ke Pemkab. Sedangkan untuk di Jombang ditargetkan akan diresmikan akhir tahun. Dan untuk yang ada di Tuban, saat ini masih dalam proses lelang.
"Saat ini, yang di Jabon ini sudah siap operasi. Di sini sudah disiapkan landfill seluas 5,8 hektar, dengan kapasitas sampah yang akan diolah di sini sebanyak 450 ton per hari. Dengan kapasitas itu, maka ini hanya bisa 5 sampai 7 tahun," tegas Khofifah.
Baca juga: Gus Baha : Kiai Sehari Manggung Tiga Kali, Pasti Bicaranya Standar, Itu-Itu Saja
• Penyebab Penumpang Wanita Ngotot Lepas Celana Dalam di Pesawat, Ngenes Akhirnya Kementerian Terlibat
Baca juga: Tertangkap Komplotan Pemeras Ngaku-ngaku Polisi, Beraksi 7 Kali di Tulungagung dan 2 Kali di Kediri
Tidak hanya itu, di kawasan sanitary landfill ini juga sudah disiapkan gedung sorting dan juga tempat untuk composting. Sehingga TPA ini juga akan menghasilkan pupuk kompos yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan pupuk organik.
Khofifah berharap pupuk organik itu akan sangat bermanfaat untuk sektor pertanian di Sidoarjo yang juga kuat selain industri. Yang ke depan diharapkan bisa menjadi sumber income baru bagi masyarakat Sidoarjo.
"Kemungkinan 2 tahun ke depan lahan ini juga akan dipakai untuk Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), sehingga ada power plant mungkin bisa dibuat di sini dan seterusnya, maka mungkin akan mengurangi dari penggunaan lahannya," tegas Khofifah kepada TribunJatim.com.
Maka ia harapkan agar ada penyiapan produksi end product. Sehingga end produknya itu bisa dibuat yang membutuhkan modernisasi teknologi pengolahan sampah.
Di sisi lain Muhammad Reva Kepala Balai Prasarana Permukiman Jatim mengatakan bahwa sanitary landfill ini akan menjadi solusi bagi pelayanan bidang sanitasi khususnya persampahan di Kabupagen Sidoarjo.
"Kapasitasnya 450 ton per hari. Dengan umur TPA 5-7 tahun. Proyek ini didanai dengan loan (pinjaman) dari KFW Fichtner Jerman sebesar Rp 385 miliar dan multiyears contract dari 2018 dan berakhir pada Desember 2020," tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa proyek ini segera bisa dimanfaatkan dengan pengoperasian oleh Pemkab. Dengan dilengkapi sistem sorting dan juga pengolahan, ia berharap agar pengolahan sanitasi persampahan di Kabupaten Sidoarjo bisa lebih baik.
Berita tentang Gubernur Jawa Timur Khofifah
Berita tentang Kabupaten Sidoarjo