Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pegiat Media Sosial di Gresik Sulap Rumah Tidak Layak Huni Warga Penceng Jadi Terlihat Mewah

Bertahun-tahun lamanya, Abdul Manaf bersama istri dan kedua anaknya tinggal di rumah yang tidak layak huni.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Ndaru Wijayanto
surya/willy
Sesudah dan sebelum rumah milik Abdul Manaf yang dibantu pegiat media sosial facebook, Kabar Panceng, Kamis (18/3/2021). 

Reporter: Willy Abraham I Editor: Ndaru Wijayanto

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Bertahun-tahun lamanya, Abdul Manaf bersama istri dan kedua anaknya tinggal di rumah yang tidak layak huni.

Tahun ini, dia tidak menyangka, rumah berlantai tanah dan berdinding bambu itu dibangun total oleh pegiat media sosial Kabar Panceng dalam waktu satu bulan.

Kini, Abdul Manaf (60) bersama istrinya Nuroshofah (56) tinggal di sebuah rumah dengan bangunan yang lebih layak. Berlantai keramik, berdinding dan memiliki toilet sendiri dan memiliki bak cuci piring.

Tidak banyak kata yang bisa disampaikan warga Desa Wotan, Kecamatan Panceng, Gresik ini, kepada awak media. Saat menempati rumah barunya ini, hanya bisa berterimakasih.

"Terimakasih banyak, alhamdulilah mas, terimakasih banyak," ucapnya, Kamis (18/3/2021).

Ketua Kabar Panceng, Didik Sihabul Milah mengatakan, dia menggalang dana mulai dari iuran antar mediator, komunitas bahkan warga. Pihaknya tidak mengajukan proposal kepada perusahaan.

"Bisa dicek, saya tidak mengajukan ke perusahaan. Ini murni penggalangan dana," ucapnya.

Nah, dari situ, uang terkumpul sekitar Rp 59 juta. Dia mengawasi betul pembangunan rumah untuk warga Panceng itu. Mulai dari membongkar rumah yang sudah reyot, hingga membangun dan kini sudah sangat layak.

Mulai teras, ruang tamu, kamar, toilet hingga dapur semuanya sudah dikeramik dan berdinding. Pria berumur 33 tahun ini ikut senang bisa membantu sesama warga dari Kecamatan Panceng.

"Proses pembangunannya kurang lebih satu bulan. Bulan februari dan maret ini sudah diserahterimakan," paparnya.

Didik mengaku terharu melihat keluarga Abdul Manaf. Karena kondisi ekonominya sangat membutuhkan pertolongan. Kondisi anak  pertamanya bernama Nur Ridho (39) mengalami sakit parah.

Ridho mengalami sakit tidak ada tempurung kepala usai pulang bekerja di luar negeri. Tepatnya bekerja di Malaysia pada bulan oktober lalu. Perlu biaya besar untuk pengobatannya hingga sembuh. Lagi-lagi biaya yang menjadi kendala.

Selama ini, Manaf menerima bantuan sosial dari Program Keluarga Harapan (PKH) setiap bulan. Sedangkan anaknya hanya satu yang bekerja, bernama Khusnul Tsawab (24).

"Anaknya yang paling kecil, bekerja di pabrik. Uangnya buat makan satu bulan untuk empat orang tidak cukup," kata Didik.

Bakti sosial ini, kata Didik, adalah perbuatan mulia yang harus benar-benar dilakukan. Memiliki kesempatan membantu sesama mulai dari yang terdekat.

"Pak Manaf tinggal di rumah saudaranya satu bulan, saya pantau terus pembangunan rumahnya. Alhamdulilah besok peresmian, saya berterimakasih kepada semua pihak yang membantu," tutupnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved