Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ngaji Gus Baha

Gus Baha : Logika Al Quran, Tidak Ada Orang Alim Keterlaluan Membenci Orang

KH Ahmad Bahauddin Nur Salim atau lebih dikenal dengan sebutan Gus Baha, sejak kecil sudah mendapat ilmu dan hafalan Al Quran dari ayahnya, KH Nur Sal

Penulis: Yoni Iskandar | Editor: Yoni Iskandar
jatim.nu.or.id
Gus Baha atau yang kerap disebut kiai kekinian. 

Masalahnya Allah itu tidak akan tertipu, karena Dia yang membuat, yang menentukan, tidak ada yang menguasai-Nya, jadi sekali dhawuh selalu sesuai dengan dhawuh-Nya. Beda dengan manusia, berjanji saja kadang tidak bisa menepati, karena ketika akan menepati ada kondisi tidak memungkinkan.
Karena itu penting latihan logika Quran.

Kau jangan kelamaan menjadi orang bodoh: tahu karena mata. Itu amatir. Sebenarnya tahu itu karena yang membuat. Itulah mengapa Quran mengisnadkan ilmu dengan khalqu. أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَق َ  a la ya'lamu: ana ta ora ngert i
(sapa?) man: wong  khalaqa: kang nggawe (sapa? man) Karena yang membuat.

Kau Benci Orang Zhalim

Kau sekarang ingin anakmu shaleh, tapi ya juga hanya sekadar kepingin saja. Kalau Allah ingin membuatnya jadi zhalim gimana, kau mau apa? Kau jengkel sekali dengan orang fasiq, tapi jika Allah menghendaki ia bertobat kau mau apa?
Itulah mengapa sirrinya agama itu adalah tawakkal, sampai Nabi yg sudah Nabi kekasih Allah saja berdoa : يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
ya muqallibul qulub tsabit qalbi ala dinik , Siapa yang akan tahu?

Malamnya masih jima' istri, besok paginya cerai. siapa yang akan tahu. Karena itu di bab thalaq itu ada larangan aja geman, megat bojo sing mau bengi dijimak. Kalau manimu jadi, iddahnya panjang. Karena tidak ada yang bisa tahu.
Itulah mengapa ini penting.

Seperti apa bencinya Nabi pada Wahsyi karena pembunuh paman Rasulullah, Sayyid Hamzah? Tapi malah Allah memberi hidayat pada Wahsyi. Sebab itu ada ayat :  لَيْسَ لَكَ مِنَ ٱلْأَمْرِ شَىْءٌ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ   Bukan urusanmu (Muhammad), soal hidayat itu bukan urusanmu.

Itulah mengapa seperti apapun sholehnya manusia, tetap diminta berdoa :    ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ  ihdinash shirathal mustaqim
lalu disuruh berdoa :  يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ   ya muqallibul qulub tsabit qalbi ala dinik Kau boleh benci orang munafik, karena memang orang munafik itu parah berbelit-belit. Tapi dhawuh Allah begini: لِّيَجْزِىَ ٱللَّهُ ٱلصَّٰدِقِينَ بِصِدْقِهِمْ وَيُعَذِّبَ ٱلْمُنَٰفِقِينَ إِن شَآءَ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ
Kayak apa Allah benci dengan orang munafiq.

Tapi Allah masih ngendikan bisa saja aku menyiksa orang munafiq, ketika Aku berkehendak, tapi bisa saja au yatuba.
Karena itu semua orang alim pasti ragu-ragu, untuk terlalu benci orang pasti tidak bisa. Tiap orang yang terlalu membenci orang lain pasti agak tidak alim, karena tidak ada ayat sosial yang Allah tidak memberi alternatif, pasti ada alternatif :  وَيُعَذِّبَ ٱلْمُنَٰفِقِينَ إِن شَآءَ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ
Jadi orang munafiq yang kau benci pasti disiksa Allah? Kata siapa, ya insya a, jika Allah ngersakna.

Tapi bisa saja yang dikersakna bertobat. Ini penting saya utarakan. Lalu mengapa Allah bisa demikian? Karena dia yang menciptakan, sementara kita nuruti rasa benci kita. Lalu yang bisa mengatur dunia siapa? Oleh karena itu orang alim tidak punya sikap jelas. Malah diejek oleh Islam2 anyaran:  "Nggak tegas. Gimana masalah sosial kok nggak tegas?

Disuruh tegas bagaimana, sini ngajinya khatam sedang kau tidak khatam?  Dalam banyak hal kita tidak mungkin tegas. karena bagaimana kamu menegasi masalah2 hati? Kau sekarang suka saya, bisa saja besok nggak. Besok lusa senang pada saya lagi. Kambuhan.
Malam istighfar menangis. Paginya jelalatan lagi.

Itulah isi Ngaji bareng Gus Baha, Semoga bermanfaat.

Berita tentang Gus Baha

Berita tentang KH Maimoen Zubair

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved