Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

'Agar Tak Menderita' Kesaksian Dokter Taruh Titik Tembak ke Freddy Terpidana Mati, Anak Ungkap Pesan

Cerita detik-detik eksekusi mati Freddy Budiman diceritakan ahli Forensik dr. Sumy Hastry Purwanti atau akrab disapa dr Hastry.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
KOMPAS.com/ANDRI DONNAL PUTERA dan TribunJatim.com/Ahmad Zaimul Haq
Freddy Budiman, gembong narkoba yang dieksekusi mati di tahun 2016. Dokter forensik kuak kesaksian. 

Terungkap Freddy Budiman diketahui sempat memberikan pesan terakhir Freddy Budiman kepada anaknya, Fikri.

Fikri sempat menemui sang ayah di LP Nusakambangan beberapa jam sebelum Freddy dieksekusi mati.

Kesaksian detik-detik eksekusi mati Freddy tersebut disampaikan Fikri melalui tayangan video bersama Gritte Agatha di Youtube Gritte. Video tersebut ditayangkan pada 17 Maret 2021.

Sebelum berpisah dengan anaknya, Freddy berpesan kepada Fikri untuk menjaga adik-adiknya dan tidak boleh menangis.

Menurut Fikri, sang ayah selalu meyakinkan dirinya bahwa dia adalah anak yang kuat.

"Papa pegang pipi aku dua-duanya, papa bilang, "Papa pergi ya, tolong jaga adik-adiknya. Kamu bisa jadi orang yang sukses, karena papa tahu kamu orang yang kuat. Ingat pesan papa, setelah keluar dari sini, enggak ada kesedihan lagi"," ujar Fikri, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.

Baca juga: Ibu Teriak Anak Penggal Ayah Kandung, Kepala Diarak Keliling Kampung, Diduga Tak Dapat Restu Nikah

Fikri mengaku momen perpisahan antara dia dan Freddy adalah momen terpahit yang harus dihadapinya.

Dia bahkan sempat memeluk sang ayah sebelum diperintahkan untuk keluar dari LP Nusakambangan.

"Waktu udah habis, benar-benar enggak bisa lagi ngulur waktu, ya udah akhirnya aku salim papa, aku cuma bilang "Aku enggak bisa kayak gini". (Papa jawab) "Dede bisa, pasti bisa"," ujar Fikri.

Ketika Fikri berjalan ke luar lapas, Freddy masih menyemangatinya.

"Aku melangkah dari jauh, momen tersakit aku sambil melihat muka dia (Freddy), dia masih mengepalkan tangan dan nyemangatin. Semakin deket pintu keluar, dia masih nyemangatin, hampir keluar aku teriak, "Aku sayang papa"," ujar Fikri.

Setelah keluar dari LP Nusakambangan, Fikri sempat merenung beberapa saat.

Namun, dia kembali teringat pesan sang ayah untuk tidak menangis dan bersedih.

Pesan itulah yang menjadikan Fikri menerima kenyataan bahwa sang ayah telah dieksekusi mati atas kasus narkoba.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved