Bom di Makassar
L & Istri Pelaku Bom Jualan Kue, Dikenal Warga Sombong, Tak Mau Daging yang Tidak Disembelih Sendiri
Pekerjaan L dan istri pelaku bom bunuh diri jualan online dan kurir, dikenal warga sombong, tak mau daging yang tidak disembelih sendiri.
Penulis: Alga | Editor: Sudarma Adi
Ia juga menceritakan keseharian kedua pelaku sebelum nekat melakukan aksi bom bunuh diri.
Orang tua pelaku bom bunuh diri, EM mengatakan, anaknya baru menikah dengan Lukman sekitar tujuh bulan lalu.
Sejak menikah dengan Lukman, ia jarang lagi melakukan komunikasi dengan anaknya.
"Jarang ketemu sejak menikah. Dia menikah sekitar 7 atau 8 bulan lalu," ujarnya.
Setelah menikah, keduanya memilih usaha berjualan makanan secara online.
Apabila ada yang memesan makanan, maka suaminya yang seringkali mengantarkan pesanan pembeli.
Ia baru mengetahui bahwa anaknya meninggal dunia pada Minggu (28/3/2021) malam.
"Baru tahu tadi malam. Yang perempuan itu anak saya," ujarnya.
Baca juga: Orang Tua Syok Dengar Anak Lapor Paha Dikotori Air Lengket oleh Karyawannya, Perilaku Selalu Sama
Usut punya usut, ternyata pasangan suami istri pengebom ini punya peran besar dalam menyebarkan paham menyimpangnya.
Diungkap Kapolri jenderal Listyo Sigit Prabowo, L dan YSF ternyata sering ikut pengajian di Perumahan Villa Mutiara Cluster Biru.
Di perumahan yang berlokasi di Kecamatan Biringkayana, Makassar, ini keduanya mendoktrin peserta pengajian untuk aksi jihad.
"Mereka ada dalam kelompok pengajian Villa Mutiara dimana masing masing punya peran untuk memberikan doktrin dan mempersiapkan rencana untuk jihad," ungkapnya.
Keduanya, lanjut Listyo, dinikahkan sekitar enam bulan lalu oleh Risaldi, tersangka teroris yang tewas saat hendak ditangkap di Villa Mutiara, Januari 2021 lalu.
"Keduanya beberapa bulan lalu, enam bulan lalu, dinikahkan oleh Risaldi yang sudah ditangkap pada Januari, yang juga kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan pernah terlibat operasi di Jolo, Filipina, tahun 2012," bebernya.
Jolo adalah munisipalitas yang terletak di Provinsi Sulu, Filipina.
Pada tahun 2010, munisipalitas ini memiliki populasi sebesar 140.307 jiwa dan 12.814 rumah tangga.
- Baca juga berita update soal bom bunuh diri di Makassar