Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bom di Makassar

Nasib Jasad L & YSR Pelaku Bom Makassar, Kondisi Makam Janggal, Keluarga Rasa Berubah: Sudah Jarang

Jasad L dan YSR pelaku bom Makassar dimakamkan dengan kondisi kuburan yang janggal, keluarga merasa berubah setelah pernikahan.

Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Dok IST
Foto diduga pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. 

Penulis: Ignatia Andra Xaverya | Editor: Sudarma Adi

TRIBUNJATIM.COM - Nasib jasad pelaku bom di Gereja Makassar yakni L dan YSR kondisi makamnya ternyata dirasa warga aneh.

Kejanggalan kondisi makam itu dikuak oleh warga yang di sekitar yang ikut menguburkan jasadnya, dalam peristiwa Bom di Makassar.

Pasangan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar akhirnya dikuburkan.

Kedua jasad pasangan suami istri itu dikuburkan di Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros.

Keduanya dimakamkan dalam liang yang sama, tepat disebelah makam ayahanda L.

Prosesi pemakaman pun diwarnai oleh isak tangis keluarga yang masih syok tak menyangka suami istri tersebut adalah pelaku bom bunuh diri.

Baca juga: Wanita Kediri Dipamiti Suami Jelang Tidur, Sang Istri Teriak Saat Tahu Kondisi Suami di Kamar Mandi

Pelaku bom bunuh diri tersebut pun dimakamkan dengan cara pada umumnya.

Tetapi, warga setempat mendapati adanya hal janggal di kuburan keduanya.

Saat memakamkan pasutri pelaku bom bunuh diri, warga pun merasakan keanehan.

Pasalnya, kuburan yang sudah digali sampai tergenang air hujan.

Kedalaman air terlihat melebihi mata kaki.

"Kuburan tergenang air," ucap seorang warga, dilansir TribunJatim.com dari Tribun Timur.

Baca juga: Sempat Tenar Gegara Kasus Ikan Asin, Kini Barbie Kumalasari Makan Warteg Nongkrong di Warkop: Cihuy

Meski begitu, para petugas pemakaman tetap menguburkan pasutri tersebut.

Diberitakan sebelumnya, terjadi ledakan terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Jl Kajaolalido, Minggu (28/3/2021) pukul 10.30 WITA.

Saat ledakan terjadi, sejumlah jemaat gereja tengah beribadah di lokasi.

Dilansir dari kamera CCTV, saat bom meledak, tampak kobaran api menyala di sekitar lokasi hingga meruntuhkan mobil yang sedang melintas.

Selain itu, tampak potongan tubuh manusia di sekitar lokasi kejadian.

Selain potongan tubuh manusia, di lokasi kejadian saat ini tampak sejumlah korban luka dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit.

Pelaku diketahui berinisial L, dan YSR, yang merupakan pasangan suami istri dan baru menikah selama 6 bulan.

Brimob Polda Sulsel menggeledah rumah Lukman dan istri pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral, di Jl Tinumbu 1 lrg 132, Makassar, Senin (29/3/2021).
Brimob Polda Sulsel menggeledah rumah Lukman dan istri pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral, di Jl Tinumbu 1 lrg 132, Makassar, Senin (29/3/2021). (ISTIMEWA via Tribun Jateng - Tribun Timur/Sanovra Jr)

Menurut keluarga, pasutri itu berbisnis dengan berjualan secara online usai menikah.

"(Menikah) 6 bulan lalu. (Kegiatan) jualan online, saya tahu dia jualan online dan suaminya yang antar makanan," ujar ibu kandung dari pelaku bom bunuh diri, EM, saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar.

EM mengungkapkan anaknya merupakan pelaku wanita dari aksi bom bunuh diri tersebut.

"Saya dari keluarga (pelaku) perempuan. Baru tahu tadi malam kalau itu anak saya," kata EM.

Baca juga: Mimik Wajah Mikha Kumpul Keluarga Hotma Jadi Viral, Besan Kini Emosi, Suami Desiree Buru Pemfitnah

Menurut EM, putrinya tersebut berubah setelah menikah.

Setelah menikah, sang putri tinggal dengan pelaku laki-laki bom bunuh diri.

Namun akibatnya, sang putri sudah jarang ketemu ibunda.

Padahal sebelum menikah, putrinya sangat dekat ke keluarga.

"Jadi jarang ketemu selama sudah menikah. Biasa datang ke rumah tapi sekarang jarang," jelasnya.

Pihak keluarga berbicara soal perubahan yang terjadi dengan pasangan suami istri pelaku bom di Makassar itu.

Ibunda dari YSR, wanita yang berstatus sebagai istri pelaku bom bunuh diri di Makassar mengungkap perubahan sang anak.

Ibunda terduga pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makssar tak menyangka jika putrinya tewas dalam aksi bom bunuh diri.

Sikap putrinya berubah sejak menikah 6 bulan lalu.

Seperti diketahui, polisi telah mengungkap identitas dua pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.

Keduanya diketahui merupakan pasangan suami istri yang menikah enam bulan yang lalu.

Baca juga: Di Balik Kebakaran Kilang Minyak, Pihak Tak Suka hingga Ahok Disinggung, Pertamina Tutupi Pemicunya?

Di mana keduanya dinikahkan oleh Rifaldi kelompok JAD yang memiliki keterkaitan dengan pengeboman katedral 2018.

"Saya dari keluarga (pelaku) perempuan. Baru tahu tadi malam kalau itu anak saya," kata EM.

Menurut EM, putrinya tersebut berubah setelah menikah.

Setelah menikah, sang putri tinggal dengan pelaku laki-laki bom bunuh diri.

Namun akibatnya, sang putri sudah jarang ketemu ibunda.

Padahal sebelum menikah, putrinya sangat dekat ke keluarga.

"Jadi jarang ketemu selama sudah menikah. Biasa datang ke rumah tapi sekarang jarang," jelasnya.

Polisi angkat bicara soal foto dua pelaku bom bunuh diri di Makassar yang viral di media sosial.
Polisi angkat bicara soal foto dua pelaku bom bunuh diri di Makassar yang viral di media sosial. (IST via TribunJateng)

Tinggalkan Wasiat

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap bahwa pelaku pria meninggalkan surat wasiat untuk keluarganya sebelum melakukan aksi bunuh diri.

"Yang bersangkutan berpamitan, dan siap untuk mati syahid," ungkap Listyo Sigit Prabowo dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Kompas TV Senin (29/3/2021).

Pelaku pria diketahui berinisial L (25) dan pelaku wanita berinisial YSM.

Selain itu, Listyo Sigit Prabowo juga menjelaskan kalau L dan YSM baru menikah sekitar enam bulan yang lalu.

Bahkan keduanya dinikahkan oleh sosok yang tak asing, dan merupakan angoota kelompok JAD.

"L dan YSM ini 6 bulan lalu dinikahkan oleh Rifaldi, yang beberapa waktu lalu telah ditangkap bulan Januari, Rifaldi kelompok JAD yang memiliki keterkaitan dengan pengeboman Katedral pada tahun 2018," bebernya.

Listyo Sigit Prabowo juga mengatakan kalau pihaknya sampai hari ini sudah mengamankan 4 orang tersangka, yakni AS, SAS, MN dan AA.

"Di mana masing-masing perannya bersama-sama dengan L dan YSM ada dalam satu kelompok kajian Villa Mutiara, masing-masing memberikan peran doktrin dan mempersiapkan untuk jihab dan membeli bahan yang akan digunakan sebagai alat untuk melakukan bom bunuh diri," jelasnya.

Aparat Brimob melakukan penggeledahan di rumah Lukman, tersangka bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar
Aparat Brimob melakukan penggeledahan di rumah Lukman, tersangka bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar (Tribun Timur/Sanovra Jr - Tribun Timur/Rasni Gani)

Kemudian di saat bersamaan, kata dia, tim satgas densus yang ada di jakarta telah mengamankan 4 orang, ZA, AA, AD dan PS.

"di Bekasi dan condet kita temukan barang bukti 5 bom aktif jenis bom sumbu yang siap digunakan, 5 toples besar berisi bahan-bahan peledak," ujarnya.

Untuk peran dari masing-masing pelaku yang ditangkap, yakni ada yang bertugas membeli bahan, mengajarkan, membuat dan siap menggunakan bahan tersebut.

Saat ini, lanjutnya, tim juga terus melakukan pengembangan untuk menangkap pelaku yang lain.

"Hari ini juga terkiat pelaku JAD hari ini tambah 1 orang sehingga total 5 pelaku teroris JAD di NTB yang kita amaknkan, saat ini terus dikembangkan, mudah-mudahan bisa terus diamankan," katanya.

"Kita terus melakukan upaya penangkapan dan pengembangan lebih lanjut. Saya imbau masyarakat tetap tenang, tidak usah panik, terkait teroris ini tugas kami," tandasnya.

Baca juga berita soal update soal Kasus Bom Bunuh Diri di Makassar

Baca berita Soal Hal Viral lainnya

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved