Terduga Teroris di Tulungagung
Menantunya Ditangkap Densus 88 di Tulungagung, Pilu Abu Pikir Nasib Cucu: Mending Saya yang Dibunuh
Tak menyangka menantunya ditangkap Densus 88. Mantan Kades Tengur, Kecamatan Rejotangan ppilu memikirkan nasib sang cucu: mending saya yang dibunuh.
Penulis: David Yohanes | Editor: Hefty Suud
Reporter: David Yohanes | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Abu Umar masih terpukul dengan penangkapan N (44), menantunya oleh Densus 88.
Mantan Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Rejotangan ini mengaku tidak menyangka menantunya berurusan dengan aparat.
Namun yang paling membuatnya pedih, Umar memikirkan nasib cucunya lantaran penangkapan N sebagai terduga teroris di Tulungagung.
Baca juga: L & Istri Pelaku Bom Jualan Kue, Dikenal Warga Sombong, Tak Mau Daging yang Tidak Disembelih Sendiri
Baca juga: Terjawab Kabar Nissa Sabyan Hamil? Adik Ayus Kuak Kondisi Ortu Tahu Semua, Ibu Si Vokalis Melengos
"Mending saya yang dibunuh saja. Saya pedih, kasihan dengan cucu saya," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Abu mengaku saat penangkapan itu, dirinya tengah ada di musala, lalu diberi tahu warga jika rumahnya ramai didatangi polisi.
Ketika pulang, di rumahnya sudah penuh dengan aparat yang melakukan penggeledahan.
Abu mengaku tidak tahu pasti apa yang didapat polisi.
"Menurut Ketua RT yang menjadi saksi penggeledahan, katanya ada pistol," ungkapnya.
Abu mengatakan, tidak ada yang aneh dengan keseharian menantunya.
N setiap hari berbaur dengan warga, seperti menghadiri undangan hajatan maupun kenduri.
Baca juga: Kelabuhi Aparat, Anggota JI Tak Segan Pakai Simbol Nasionalis, Eks JI: Menyamar Berbendera Indonesia
Baca juga: Ungkap 3 Ciri Orang Terpapar Radikalisme dan 3 Strategi Pencegahannya, BNPT-RI: Dengarkan Argumennya
Namun menurut Abu, N lebih banyak beraktivitas di Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, tempat asalnya.
"Paling pagi main sama anaknya, menjelang sore dia ke Blitar. Aktivis di sana, saya tidak tahu," katanya.
N juga tidak pernah bercerita aktivitasnya di luar rumah.
N juga tidak pernah menerima tamu di rumahnya.
Yang diketahui Abu, N punya sebuah dum truk dan diperkirakan ke teman sekolahnya.
"Menurut saya, dia malah oran yang halus," ujar Abu.
N menikah dengan anak Abu dan telah punya dua anak.
N juga pernah bekerja di Korea Selatan selama delapan tahun.
DIberitakan sebelumnya, Densus 88 menangkap N saat keluar bersama istri dan anak keduanya, Selasa (30/3/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.
N merupakan seorang warga Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung.
Setelah ditangkap, N kemudian dibawa ke rumahnya, sementara Densus 88 melakukan penggeledahan.
Densus 88 kemudian melakukan penggeledahan di rumah Abu Umar, mertua N, tempat N selama ini tinggal.
Dari perangkat desa yang menjadi saksi penggeledahan, ada dua pistol dan satu senjata tajam yang ditemukan.
Selain itu ada delapan peluru aktif dan satu peluru kosong.
Selama proses penggeledahan, N tetap di dalam mobil yang membawanya.
Berita tentang penangkapan terduga teroris
Berita tentang Tulungagung
Berita tentang Densus 88