Ramadan 2021
Bolehkan Puasa Sunnah Digabung Qadha Puasa Ramadan? Simak Penjelasan Hukumnya Dalam Islam
Bolehkan puasa sunnah digabung dengan qadha puasa Ramadan? Bagaimana hukumnya, simak penjelasan berikut ini.
Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Umat muslim di seluruh dunia sebentar lagi menyambut Bulan Ramadan 2021.
Satu di antara yang biasanya dipertanyakan adalah bolehkan puasa sunnah digabung dengan qadha puasa Ramadan?
Dilansir TribunJatim.com dari Banjarmasin Post 'Hukum Menggabung Puasa Qadha Ramadhan 2021 dengan Puasa Sunnah dalam Islam',
Baca juga: JADWAL Puasa Sunnah Bulan April 2021 Sebelum Ramadan Tiba, Lengkap Bacaan Niat dan Keutamaannya
Wakil Sekretaris PWNU DIY Ustaz Muhajir mengatakan, untuk menggabungkan dua puasa antara puasa sunnah dan qadha puasa Ramadan ada dua hukumnya dalam Islam.
Yang diperbolehkan yaitu mengqadha puasa yang hukumnya sunah dengan sunah.
"Yang diperbolehkan yaitu mengqadha puasa yang hukumnya sunah dengan sunah. Sedangkan puasa wajib seperti Ramadhan dilarang untuk menggabungkannya," jelasnya.
Pendapat Ustaz Muhajir pun diperjelas dalam fatwa Syabakah Islamiyah:
فإن من عليه صيام واجب من قضاء رمضان، أو من كفارة، أو نحو ذلك، فلا يصح له أن يجمعه مع صوم التطوع بنية واحدة، لأن كلاً من الصوم الواجب وصوم التطوع عبادة مقصودة مستقلة عن الأخرى، ولا تندرج تحتها، فلا يصح أن يجمع بينهما بنية واحدة
Artinya:
”Orang yang melaksanakan puasa wajib, baik qadha ramadhan, puasa kaffarah, atau puasa lainnya, tidak sah untuk digabungkan niatnya dengan puasa sunah. Karena masing-masing, baik puasa wajib maupun puasa sunah, keduanya adalah ibadah yang harus dikerjakan sendiri-sendiri. Dan puasa sunah bukan turunan dari puasa wajib. Sehingga tidak boleh digabungkan niatnya.” (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 7273)
Baca juga: Daftar Menu Sahur dan Buka Puasa untuk Tambah Stamina saat Puasa, Cek Buat Persiapan Ramadan 2021
Baca juga: JADWAL Puasa Ramadan 1442 H/2021 untuk Wilayah Jawa Timur, Dilengkapi Waktu Imsakiyah dan Salat
Hal serupa pun, dijelaskan Mazhab Hambali yang lebih keras dalam menghukumi hal ini.
Para ulama mazhab ini menyatakan, haram hukumnya mendahulukan puasa sunah sementara masih punya utang puasa wajib.
Dasarnya adalah hadis riwayat Ahmad dari Abu Hurairah RA:
"Siapa yang berpuasa sunah namun ia masih memiliki tanggungan puasa Ramadan (yang harus di-qadha), puasa sunah tidak diterima sampai ia menyelesaikan puasa wajibnya."
Namun, ada juga beberapa kalangan yang berpendapat menyatakan boleh menggabungkan puasa sunnah dengan wajib kecuali puasa 6 hari pada bulan Syawal.
Baca juga: Tata Cara Mandi Wajib Lengkap Bagi Pria, Disertai Bacaan Doa dan Niat, Tulisan Arab Latin dan Arti
Seperti yang dijelaskan Imam Ibnu Utsaimin:
من صام يوم عرفة ، أو يومعاشوراء وعليه قضاء من رمضان فصيامه صحيح ، لكن لو نوى أن يصوم هذا اليوم عن قضاء رمضان حصل له الأجران : أجر يوم عرفة ، وأجر يوم عاشوراء مع أجر القضاء ، هذا بالنسبة لصوم التطوع المطلق الذي لا يرتبط برمضان
Artinya :
”Orang yang melakukan puasa hari arafah, atau puasa hari asyura, dan dia punya tanggungan qadha ramadhan, maka puasanya sah. Dan jika dia meniatkan puasa pada hari itu sekaligus qadha ramadhan, maka dia mendapatkan dua pahala: (1) Pahala puasa arafah, atau pahala puasa Asyura, dan (2) Pahala puasa qadha. Ini untuk puasa sunah mutlak, yang tidak ada hubungannya dengan ramadhan.” (Fatawa as-Shiyam, 438).
Diperbolehkannya menggabungkan puasa sunnah dan wajib pun dijelaskan dalam fatwa Nur ’ala ad-Darbi:
وأما إذا أراد أن يصوم هذا الواجب حين يشرع صومه من الأيام كصيام عشرة ذي الحجة وصيام عرفة وصوم عاشوراء أداء للواجب فإننا نرجو أن يثبت له أجر الواجب والنفل لعموم قول الرسول عليه الصلاة والسلام لما سئل عن صوم يوم عرفة قال (احتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله والسنة التي بعده) فأرجو أن يحقق الله له الأجرين أجر الواجب وأجر التطوع وإن كان الأفضل أن يجعل للواجب يوماً وللتطوع يوم آخر
Artinya :
"Ketika ada orang yang hendak puasa wajib (qadha), bertepatan dengan puasa sunah, seperti puasa 10 hari pertama dzulhijjah, atau puasa arafah, atau puasa asyura, sekaligus puasa wajib, kami berharap dia mendapatkan pahala puasa wajib dan puasa sunah. Berdasarkan makna umum dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau ditanya tentang puasa arafah, ’Saya berharap kepada Allah, agar puasa ini menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang."
Baca juga: Jadwal, Tata Cara Hingga Doa Khusus Salat Dhuha, Tak Hanya Buka Rezeki Tapi Dosa akan Diampuni
Hal yang sama juga difatwakan oleh Lajnah Daimah (Lembaga Fatwa Arab Saudi), ketika ditanya tentang menggabungkan niat puasa sunnah dan puasa wajib.
يجوز صيام يوم عرفه عن يوم من رمضان إذا نويته قضاء ، وبالله التوفيق
Artinya:
”Boleh puasa hari arafah, sekaligus untuk puasa qadha, jika dia anda meniatkannya untuk qadha. Wa billahi at-Taufiq.” Fatawa Lajnah Daimah, ditanda tangani oleh Imam Abdul Aziz bin Baz, (10/346).
Untuk menyikapi perbedaan dari kalangan tersebut, Ustaz Munawir menjelaskan, apabila ditemui perbedaan pendapat dari kalangan ulama.
Maka, sebagai umat muslim diperbolehkan memilih sesuai kepercayaannya.
"Ya, ketika adanya perbedaan pendapat hendak disikapi dengan memilih sesuai kepercayaan saja. Karena sesungguh yang Maha benar itu hanya milik Allah SWT," jelasnya.
Simak update seputar Ramadan 2021 dan berita Jawa Timur lainnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/ilustrasi-puasa-ilustrasi-puasa-syawal_20180616_144254.jpg)