Alokasi Pupuk Bersubsidi Berkurang, Dinas Pertanian Tulungagung Menerima Keluhan Petani
Alokasi pupuk bersubsidi untuk para petani tahun 2021 mengalami penurunan drastis. Penurunan ini diduga dipicu karena sistem rencana definitif....
Penulis: David Yohanes | Editor: Ndaru Wijayanto
Data tahun 2020, ada 88.533 petani di Tulungagung, dengan luas tanam 145.499 hektar.
Alokasi pupuk bersubsidi jenis Urea sebanyak 39.742 ton, ZA 13.819 ton, SP36 9.318 ton dan NPK 35.203 ton.
Sedangkan tahun 2021, jumlah petani membengkak menjadi 113.682 orang, dengan luas tanam 140.932,94 hektar.
Sementara alokasi pupuk bersubsidi jenis Urea 21.025 ton, ZA 13.769 ton, SP36 282 ton dan NPK 37.379 ton.
Alokasi berdasar sistem ini terdapat penurunan pada jenis Urea, SP36 namun naik pada jenis NPK.
Namun jumlah ini masih terpotong banyak, saat dituangkan dalam SK penetapan.
“Untuk Urea, berdasar SK masih mencapai 97 persen. Tapi yang lain hanya 38-40 persen,” tutur Oki.
Terkait kekhawatiran para petani, Oki yakin akan ada evaluasi pelaksanaan tanam tahap pertama.
Jika memang ada kekurangan pupuk untuk petani, nantinya akan ditambah oleh pemerintah.
“Ini sekedar keyakinan saya, jika memang dianggap kurang pasti akan ditambah. Tak mungkin pemerintah membiarkan petani kekurangan pupuk,” pungkas Oki.