Ngaji Gus Baha
Gus Baha Tolak Bantuan Uang Miliaran Untuk Bangun Pesantren, Ini Alasan Gus Baha
KH. Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha ini dikenal sebagai sosok ulama muda yang alim dan kharismatik.
Penulis: Yoni Iskandar | Editor: Yoni Iskandar
Penulis : Yoni Iskandar | Editor : Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - KH. Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha ini dikenal sebagai sosok ulama muda yang alim dan kharismatik.
Selain memiliki pemahaman ilmu agama yang luas, sosok Gus Baha banyak dikagumi karena sikap kesederhanaannya.
Potret kesederhanaan Gus Baha ini mudah dijumpai,kenanapun ia ke luar kota selalu naik bus umum. Bahkan tidak segan-segan nganterin anak-anaknya ke toko swalayan dengan naik motor.
Bahkan Gus Gus Baha benar - benar melarang keluarganya untuk menyuruh para santri mengurus keperluan pribadi mereka.
Dan yang paling mengherankan adalah Gus Baha pernah menolak sumbangan dari seseorang donatiur untuk pembangunan Pesantren miliknya.
Gus Baha pernah bercerita dalam pengajiannya bahwa suatu hari ada seorang donatur dari Arab Saudi datang membawa uang miliaran rupiah.
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha menjelaskan, bahwa banyak cerita hikmah dari berbagai Nabi, sahabat, ulama’ salaf dan ulama’ Nusantara. Dengan kisah-kisah itu, Gus Baha memberikan ilmu hikmah yang luar biasa kepada para santri dan pecintanya. Tanpa terasa, pemahaman kitab kuning yang sulit akhirnya mudah dipahami santri dan masyarakat awam.
Dalam suatu ngajinya, Gus Baha mengisahkan dirinya sendiri. Suatu hari, ada seorang donatur datang kepada Gus Baha. Dari Arab Saudi, donatur ini datang membawa uang milyaran rupiah.
“Gus, kalau panjenengan mau membesarkan pesantren, maka saya akan sumbangkan uang saya ini untuk panjenengan,” kata donatur itu.
Para santri dan jama’ah yang mendengarkan sungguh amat senang, karena Gus Baha akan mendapatkan uang milyaran untuk pembangunan pesantren. Dengan uang milyaran itu, maka pesantren Gus Baha’ bisa semakin maju dan menampung lebih banyak santri lagi.
Ternyata, Gus Baha menolak donatur itu. Apa alasannya?
“Ciri utama ulama itu mengajak orang menuju Allah. Kalau saya terima dan fasilitas pondok saya bagus, takutnya saya malah mengajak orang kepada fasilitas bukan kepada Allah. Kalaupun ada ulama yang menerima sumbangan karena berprinsip bahwa fasilitas bagus akan menghasilkan produk bagus ya itu silahkan. Yang pasti saya memiliki prinsip sendiri dan kamu jangan tiru saya,” kisah Gus Baha’.
“Kalau ada yang mau nyumbang kamu uang banyak ya terima saja, gak usah sok-sokan nolak,” lanjut Gus Baha’ disambut tawa para santri dan jama’ah.
Itulah sosok Gus Baha’. Punya prinsip sendiri dalam hidupnya. Kita semua boleh mengikuti gaya beliau, tapi juga boleh mengikuti ulama’ lain yang berbeda. Semua diambil hikmah saja.
Baca juga: Gus Baha, Anak Marah, Anak Minta Uang Banyak, Itu Cerminan Orang Tua Rakus
Baca juga: Gus Dur Ungkap Tingginya Rahasia Kewalian Gus Miek dan Benteng Terakhir Semaan Al Quran
Baca juga: Inilah 8 Nasehat KH Maimoen Zubair