905 Rumah di Lumajang Rusak Kena Gempa Bumi, Warga Enggan Mengungsi, Pilih Numpang Tetangga

Reporter: Tony Hermawan | Editor: Heftys Suud

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Sehari usai Lumajang diguncang gempa bumi magnitudo 6,1, ratusan rumah warga dilaporkan rusak.

Dari data BPBD Lumajang total ada 905 rumah warga yang mengalami kerusakan.

Rinciannya 217 rusak ringan, 413 rusak sedang, dan 275 rusak berat.

Baca juga: Gelombang Tsunami 3 Meter Ancam Madura, Datang Cepat, BMKG Desak Mitigasi Bencana, Kuak 3 Penyebab

Baca juga: Penyebab Gempa di Malang Terkuak, BMKG Soroti Bahaya Setelahnya, Dampak Kerusakan dan Korban Jiwanya

Rumah-rumah warga yang rusak itu tersebar di 11 Kecamatan.

Yakni Kecamatan Tempursari, Pronojiwo, Pasirian, Gucialit, Candipuro, Pasrujambe, Senduro, Yosowilangun, Tekung, Kedungjajang, dan Kecamatan Lumajang.

Tercatat dampak gempa bumi  yang paling banyak di Kecamatan Tempursari.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun, sementara ada 405 rumah yang rusak di kawasan tersebut. Baik parah, sedang, maupun ringan.

Baca juga: Dahsyat Gempa di Malang Terasa Sampai Kota Blitar, Atap Ruang Cempaka RSUD Mardi Waluyo Ambrol

Baca juga: Jelang Ramadan 2021, Diskopindag Kota Malang Pastikan Stok Sembako Aman hingga Lebaran 2021

Meski demikian, di Kecamatan Pronojiwo banyak warga yang memilih bertahan di pemukiman. Meski pemerintah setempat telah menyeduakan tempat pengungsian di Balai Desa Kaliuling.

Terpantau warga yang rumahnya rusak lebih memilih tinggal bersama tetangga, maupun kerabat dekat rumah.

Ada juga sebagaian di antaranya mendirikan tenda darurat menggunakan terpal.

Dikatakan Yanto warga, enggan menempati posko pengungsian sebab jarak dari rumah lumayan jauh. Misalnya, dari Dusun Ibu Raja ini berkisar 4 kilometer dari lokasi pengungsian.

"Jaraknya lumayan, mending numpang dulu sementara di tetangga," kata Yanto.