Gempa di Jawa Timur
'Kerja di Brunei Buat Bangun, Sekarang Ambruk' Cerita Korban Gempa, Takjub 1 Hal Tak Biasa: Aneh
cerita sedih Kadelan korban gempa di Malang yang tinggal di Tulungagung, sia-sia sudah uangnya bekerja di Brunei untuk bangun dapur sang istri.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Ada cerita sedih sekaligus haru dari seorang korban gempa di Malang, warga Tulungagung, Jawa Timur.
Warga terdampak gempa di Malang itu adalah Kadelan.
Kadelan tak pernah menyangka uangnya merantau sampai Brunei Darussalam harus berakhir mengenaskan.
Setelah merantau dirinya pulang demi memberikan rejeki tersebut demi membangun rumahnya.
Tak disangka, Sabtu (10/4/2021), dapur dari uang kerja keras Kadelan pun harus rata ke tanah.
Baca juga: Dampak Gempa Bumi di Kabupaten Malang: 1 Warga Meninggal Dunia, Ratusan Rumah di 22 Kecamatan Rusak
Tetapi, di balik cerita sedihnya itu, Kadelan merasakan sesuatu ajaib yang ia alami.
Rumah Kadelan (53), warga Dusun/Desa Jabon, Kecamatan Kalidawir, ambruk imbas gempa di Tulungagung.
Diding itu satu-satu sisi yang tersisa, sementara dinding lain sudah lebih dulu ambruk karena goncangan gempa.
Warga sekitar bergotong royong membantu Kadelan menyingkirkan puing-puing.
Sementara Kadelan memandang getir, karena dapur rumahnya baru dibangun tujuh tahun lalu.

Uangnya didapat dari pekerja sebagai buruh migran di Brunei Darussalam.
“Kerja di Brunei hanya uangnya untuk membangun dapur. Sekarang ambruk kena gempa,” ucap Kadelan.
Kadelan berkisah, saat kejadian dirinya sedang bekerja memanen padi di sawah orang.
Sementara di rumah hanya ada istrinya, Kasih (49) dan ayahnya yang sakit dan tidak bisa berjalan.
Saat gempa hebat mengguncang, pikirannya langsung tertuju ke istri dan ayahnya.
“Waktu gempa, air di sawah itu seperti dilemparkan dengan kuat, kena muka saya.
Saya bilang sama lima teman saya, ayo pulang periksa rumahnya sendiri-sendiri,” tutur Kadelan.
Bergegas Kadelan memacu sepeda motornya pulang.
Di sepanjang jalan ia melihat warga jongkok di jalan, karena takut terjatuh saat gempa.
Di tengah perjalanan, ayah tiga anak ini bertemu dengan istrinya yang bermaksud menyusul.
“Begitu ketemu istri di tengah jalan mau menyusul, saya sudah tahu ada sesuatu terjadi di rumah,” sambung Kadelan.
Benar saja, saat tiba di rumah, dapur sudah ambruk menyisakan tembok sisi timur.
Tembok itu kemudian diambrukkan sekalian, karena dianggap membahayakan.
Namun Kadelan mengucap syukur, istri dan ayahnya selamat.
“Untung rumah utama tidak ikut ambruk. Padahal usianya jauh lebih tua,” katanya.
Baca juga: Getaran Gempa di Malang Berdampak di Sejumlah Wilayah Jawa Timur, Begini Upaya Penanganan BPBD
Di balik tragedi bencana alam yang terjadi Sabtu siang itu, Kadelan tetap mensyukuri keadaan keluarganya.
Sang kepala keluarga juga mensyukuri yang terjadi.
Ada hal tak biasa yang dirasakan Kadelan setelah kejadian.
Hal itu terkait dengan barang-barang berharganya yang masih ingin ia selamatkan.
Baca juga: Dahsyat Gempa Malang, Cerita Warga Lumajang ‘Motor Hancur, Istri Patah Tulang’, Suami Tewas Tertimpa
Kadelan pun mengambil barang-barang yang masih bisa dipakai dari dalam dapur.
Ternyata semua barang berharga, seperti lemari es, penanak nasi elektrik dan sepeda di dalamnya masih utuh.
“Itu yang aneh, semua barang yang masih punyai nilai ternyata tidak kena puing-puing. Semua masih bisa dipakai,” ujarnya.
Gempa hebat dirasakan di Kabupaten Tulungagung selama dua menit, mulai pukul 14.00 WIB.
Hingga kini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung masih mendata kerusakan yang ditimbulkan.
Sejauh ini sudah ada belasan rumah yang rusak ringan hingga kategori berat.
Mulai dari genteng rontok, tembok retak, tembok ambruk, tembok jebol, pondasi rusak hingga ambruk.
Satu warga Dusun Banjaran, Desa Domasan, Kecamatan juga menjalani perawatan di RSUD dr Iskak Tulungagung karena tertimpa reruntuhan.
Korban harus menjalani CT Scan untuk memastikan kondisi lukanya.

Sementara itu, seorang warga di daerah Lumajang tewas tertimpa reruntuhan batu.
Nyawa seorang suami tak tertolong setelah tertimpa reruntuhan batu ketika sedang berjalan bersama istrinya memakai motor.
Kedua pasutri ini adalah warga Lumajang yang berada di wilayah Selatan.
Longsor telah terjadi di sejumlah titik jalur perbukitan Piket Nol, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, akibat terkena dampak guncangan gempa.
Longsor dampak dari Gempa di Malang itu pun menewaskan seorang suami.
Istrinya mengalami patah tulang akibat bencana tersebut.
Baca juga: Imbas Gempa Malang, Satu Orang Tewas Tertimpa Longsoran Batu Besar di Lumajang

Tepatnya di kilometer 56.
Nahas, saat longsor terjadi, ada pengendara motor pasangan suami-istri yang tertimpa batu besar dari atas bukit. 1 korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
"Yang meninggal dunia suaminya, untuk istri patah tulang dan motor hancur," ujar Joko, seorang saksi mata.
Informasinya, korban saat ini sedang dilarikan ke rumah sakit.
Namun, sampai berita ini diturunkan, pihaknya belum bisa menjelaskan identitas korban secara detail.
UPDATE TERUS KABAR TERBARU SOAL GEMPA DI JAWA TIMUR
Jangan lupa ikuti terus update terbaru terkait Gempa di Malang