Berita Viral
Akhir Drama Oknum TNI Bunuh Pacar, Praka MAM Buat Keluarga Bu Guru Pilu, Sandiwara Bantu Cari Jasad
Inilah akhir drama oknum TNI membunuh pacar sendiri tetapi bersandiwara dengan keluarga si pacar membantu cari jasad yang sudah jadi tulang belulang.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kekejaman seorang oknum prajurit TNI belakangan ini terkuak dan disoroti, kekejiannya membunuh pacar sendiri dan bersandiwara .
Praka MAM bersandiwara sampai bantu cari jasad kepada keluarga sang pacar.
Di balik itu Praka MAM rupanya merupakan sosok pembunuh RR (32), Bu Guru yang terus menanyakan kapan Praka MAM menikahinya.
Praka MAM yang tega membunuh pacar sendiri bahkan membiarkan tulang belulang RR begitu saja akhirnya ditangkap.
Kini, Praka MAM harus menerima ganjaran atas perbuatannya.
Baca juga: Safeea Ahmad Dipuji Jadi Mirip Bule, Tubuh Berubah, Mulan Jameela Sentil Fisik Ahmad Dhani: Ndut

Yang mengejutkan adalah sikap Praka MAM yang bahkan tak segan berpura-pura membantu keluarga RR untuk mencari jasad sang pacar.
Padahal nyata dan jelas telah dihabisi oleh sang pelaku.
Dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Praka MAM (30) anggota TNI Angkatan Darat yang bertugas di Balikpapan, Kalimantan Timur diduga membunuh kekasihnya, RR (32).
Setelah membunuh Praka MAM berlagak seolah tak terjadi apapun dengan kekasihnya.
Dia bahkan sempat ikut mencari saat orangtua korban kelimpungan menemukan RR yang tak kunjung pulang sejak satu bulan silam.
Jasad RR akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah menjadi tulang belulang.
Baca juga: Kabar Ario Kiswinar Kini Pasca Tak Diakui Mario Teguh Anaknya, Jago Main Sulap, Pekerjaannya Terkuak

Dilansir dari TribunKaltim Sabtu (17/4/2021), Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) VI Mulawarman Letkol Inf Muhammad Taufik Hanif mengatakan, saat ini kasus tersebut sedang dalam penanganan Polisi Militer Daerah Militer (Pomdam) VI Mulawarman.
"Terhadap diduga pelaku sudah dilakukan pemeriksaan intensif dan resmi ditahan karena merupakan orang terakhir yang mengantarkan korban," kata Taufik.
Menurut Taufik, anggota TNI berpangkat prajurit kepala itu sudah mengakui perbuatannya.
"Pelaku dan korban kenalan di sosial media (Facebook) sejak 2019."