Crown Group Melihat Keyakinan Pasar Properti Menguat Melihat Penanganan Covid 19 yang berhasil
Kondisi pasar properti di Australia di tahun 2021 ini diprediksi membaik. Hal ini karena penanganan Covid-19 di negeri Kanguru itu terbaik
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Yoni Iskandar
Reporter : Sri Handi Lestari | Editor : Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM,SURABAYA - Kondisi pasar properti di Australia di tahun 2021 ini diprediksi membaik. Hal ini karena penanganan Covid-19 di negeri Kanguru itu termasuk yang terbaik di dunia.
"Sehingga kepercayaan pasar properti mulai meningkat. Dan kami dengan memiliki proyek di Australia, tepatnya di Sidney dan Melbourne, menjadi peluang yang sangat menarik," kata Tyas Sudaryomo, Sales and Marketing Director Crown Group Indonesia, Senin (26/4/2021).
Diakui Tyas Sudaryomo, dirinya juga melihat keyakinan pasar kembali menguat setelah melihat keberhasilan Australia dalam mengatasi pandemi Covid-19 yang menjadikan Australia menjadi salah satu negara terbaik dalam menangani pandemi ini.
“Ditambah dengan beberapa kebijakan dari pemerintah Australia salah satunya melalui RBA yang Kembali memotong tingkat suku bunga perbankan sehingga menciptakan rekor suku bunga terendah dalam sejarah guna mendorong proses perbaikan ekonomi Australia," jelas Tyas.
Sehingga banyak yang percaya bahwa proses perbaikan ekonomi dapat berjalan lebih cepat dari perkiraan awal.
“Dua hal itulah yang awalnya mendorong tingkat keyakinan di pasar sehingga banyak dari para investor yang telah kembali," tambah wanita yang lahir di London dan mendapatkan gelar sarjananya dari University of Sydney Ditambah tingkat permintaan yang kembali tinggi pasca pandemi setelah melandai selama tahun 2020.
Baca juga: Gelar Safari Ramadhan, Partai NasDem Gresik Kunjungi Pondok Pesantren Qomaruddin
Baca juga: Cerita Istri Kopda Eka Kharisma Dwi, Motor Mogok Sebelum Tugas, Sebut Firasat Anak: Gak Mau Pulang
Baca juga: Padahal Kaya, Sandra Dewi Was-was Tabungan Suami Ludes, Takjub Sifat Harvey: Dibalas Berkali Lipat
“Begitu juga dengan pasar propertinya yang sangat diminati oleh investor di Kawasan Asia Pasifik," tambah Tyas Sudaryomo.
Menurut Tyas, perlu dipahami bahwa Australia merupakan salah satu negara yang dikenal memiliki fundamental ekonomi yang sangat kuat serta stabilitas politik yang cukup stabil di Dunia.
Reserve Bank of Australia memproyeksikan pertumbuhan PDB sekitar 5 persen selama tahun 2021, sementara Deloitte Access
Economics memproyeksikan pertumbuhan PDB tahun 2021 sebesar 4,4 persen berdasarkan asumsi bahwa pembatasan domestik secara bertahap berkurang saat vaksin diluncurkan, dan perbatasan internasional dibuka kembali secara bertahap.
“Sehingga saya kira wajar apabila proses perbaikan ekonomi diyakini bisa lebih cepat dari perkiraan," ungkap Tyas.
Dan dia pikir, hal ini adalah waktu yang tepat bagi para investor luar negeri termasuk dari Indonesia untuk kembali masuk. Mengingat fenomena krisis tidak selalu membawa keburukan, namun juga peluang untuk bergerak lebih maju dan bertumbuh lebih tinggi.
Sementara itu, ekonomi dari ANZ, Felicity Emmet dan Adelaide Timbrell, memperkirakan terjadinya lonjakan harga di pasar real estate untuk tahun 2021.
ANZ memperkirakan harga hunian akan tumbuh rata-rata sebesar 17 persen secara nasional pada akhir tahun akibat dari rendahnya suku bunga perbankan dan menguatnya permintaan.
Dalam catatan penelitian, keduanya menjelaskan kombinasi dari permintaan yang kuat dan pasokan yang rendah mendorong harga naik dengan tajam.
"Pembiayaan perumahan juga telah meningkat 76 persen sejak titik terendah di bulan Mei, investor telah kembali ke pasar, Auction Clearance Rates mendekati 80 persen, dan rumah tinggal diperkirakan mengalami kenaikan harga yang signifikan,” kata Felicity kepada TribunJatim.com.