Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kapal Selam KRI Nanggala 402 Tenggelam

Kondisi 'Mengerikan' di Laut Kedalaman 838 M Tempat KRI Nanggala-402 Ditemukan, Ada Ikan Raksasa Ini

Berikut ini gambaran kondisi keadaan laut pada kedalaman 838 meter dimana KRI Nanggala 402 ditemukan setelah dinyatakan tenggelam.

AP via Kompas.com
Kapal Selam TNI Angkatan Laut KRI Nanggala-402 berlayar di perairan Tuban, Jawa Timur, Indonesia, seperti terlihat pada foto udara yang diambil dari helikopter TNI AL Skuadron 400 Udara, pada foto Senin, 6 Oktober 2014 ini. 

Zona litoral juga dikenal sebagai wilayah pasang surutnya. Yang dimaksud dengan zona litoral adalah wilayah laut yang dapat tergenang oleh air apabila kondisi laut sedang mengalami pasang.

Namun ketika air laut surut, maka wilayah atau zona litoral ini berubah menjadi pantai. Maka dari itulah mengapa wilyah ini disebut sebagai zona pasang surut.

Pengaruh suhu udara beserta sinar matahari yang terdapat pada zona sangatlah kuat.

Zona litoral menjadi habitat bagi beberapa spesies laut, yakni berupa binatang maupun tumbuh- tumbuhan seperti bintang laut, udang, kepiting, cacing beserta bentos.

Beberapa dari binatang tersebut merupakan binatang yang bisa dimakan. Zona Litoral ini bisa dikatakan sebagai wilayah yang paling atas ataupun yang paling dekat dengan pantai ataupun daratan.

zona litoral ini juga disebut sebagai jalur pasang, yakni bagian cekungan lautan yang terletak diantara air pasang dan juga air surut. Zona litoral sering disebut juga sebagai pesisir pantai yang terdiri dari pasir pantai dan pecahan rumah- rumah karang.

Baca juga: Kenangan Keluarga Awak KRI Nanggala-402 Serda Kom Purwanto, Buat Replika Kapal Selam Nanggala-402.

2. Zona Neritik atau Wilayah Laut Dangkal

Daerah yang lebih dalam dari zona litoral adalah zona neritik. Zona neritik ini disebut juga sebagai wilayah laut dangkal. Disebut sebagai wilayah laut dangkal , karena wilayah ini mempunyai kedalaman hanya antara 50 hingga 200 meter.

Zona neritik adalah wilayah perairan dangkal yang letaknya dekat dengan pantai.

Kawasan zona neritik ini merupakan zona yang dapat ditembus oleh sinar matahari dengan sangat baik.

Karena tertembus oleh sinar matahari dengan sangat baik, maka zona neritik ini dijadikan sebagai habitat yang sangat cocok bagi berbagai jenis spesies laut, seperti ubur- ubur, fitoplankton, zooplankton, rumput laut dan lain sebagainya.

Zona neritik ini juga merupakan tempat dimana banyak jenis ikan yang ditangkap oleh nelayan. Beberapa faktor yang menyebabkan banyak ikan di zona ini antara lain adalah:

- Perairannya banyak mengandung oksigen
- Banyak terdapat plankton- plankton yang mengapung di permukaan air
- Banyak mendapatkan sinar matahari
- Itulah beberapa faktor yang menyebabkan banyak binatang maupun tumbuhan banyak ditemui di zona ini.

Baca juga: 53 Awak KRI Nanggala Gugur, Kapal Terbelah 3, Kini Bagaimana Nasib Keluarga? Itu Hutang Negara

3. Zona Bathial atau Wilayah Laut Dalam

Kapal selam KRI Nanggala 402 berlayar mendekati Dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu.
Kapal selam KRI Nanggala 402 berlayar mendekati Dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu. (KOMPAS.com/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO)

Setelah ada zona neritik, selanjutnya ada zona bathial. Zona bathial juga disebut sebagai zona laut dalam (baca: fungsi batas kelautan ZEE). Disebut sebagai zona laut dalam karena wilayah zona ini mempunyai kedalaman antara 200 hingga 2000 meter.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved