Berita Viral
Terkuak Tujuan Pengirim Paket Sate Maut? Polisi Periksa 2 Saksi Baru, 'Kunci' Kasus Masih Bermasalah
Terkuak tujuan pengirim paket sate maut sampai tewaskan Naba bocah SD yang makan racun, kini polisi terus memeriksa saksi-saksi baru.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi mengatakan ada dua saksi tambahan yang sudah diperiksa oleh penyidik.
Meski tidak menjabarkan secara detail identitas saksi, ia menyebut penerima makanan yang asli juga akan dimintai keterangan.
"Kami sudah berkomunikasi dengan penerima yang asli, nanti teknisnya bagaimana kami komunikasikan lagi.
Tentu kami masih mencari saksi-saksi lain, ada kemungkinan jumlah saksi bertambah.
Keluarga korban sudah dimintai keterangan, tetapi kalau ada yang perlu dikonfirmasi lagi akan kami panggil lagi,"katanya, Rabu (28/04/2021).
Saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan makanan, termasuk sate yang dikonsumsi oleh Naba.
Baca juga: Terkuak Racun di Sate yang Tewaskan Anak Driver Ojol,Lebih Kuat, Siasat Pengirim Licik: Nama Hamid
Sementara itu, sampai saat ini sampel makanan yang berisi racun itu terus diselidiki.
Sampel makanan sudah dikirimkan ke Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Yogyakarta sejak Senin (26/04/2021) kemarin.
Ada masalah yang sebenarnya bisa menjadi kunci polisi menyelesaikan kasus satu ini, sayangnya hingga saat ini masih tetap menggantung.
Masalah tersebut adalah tidak terekamnya cctv yang bisa membawa bukti identitas wanita tersebut.
Selain memeriksa saksi dan makanan, penyidik juga mengecek sejumlah CCTV. Namun sayangnya tidak ada CCTV di lokasi kejadian.
"Kami periksa CCTV, tetapi CCTV dilokasi kejadian tidak ditemukan. Kami lihat CCTV yang memang diperlukan, dan nanti bisa menjadi petunjuk,"ungkapnya.
Pihaknya telah mengetahui sedikit ciri-ciri dari perempuan yang mengirimkan sate tersebut.
Ciri-ciri tersebut diketahui dari keterangan ayah korban, Bandiman yang bekerja sebagai ojek online.
Bandiman menerima pesanan untuk mengantar makanan secara offline ke rumah Tomy di Bangunjiwo, Kasihan.