Ramadan 2021
Cara Meraih Lailatul Qadar di Bulan Ramadan Kata Gus Baha, Perlu Persiapan: Mencari Itu Ada Ikhtiar
Kata Gus Baha, meskipun Lailatul Qadar disebut hanya turun sehari, kebaikan tak boleh terbatas akan hal itu.
Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Tak terasa kini Ramadan 2021 sudah memasuki puasa ke 26 Ramadan 1442 H.
Pada 10 hari terakhir Bulan Ramadan, ada satu malam istimewa yakni malam Lailatul Qadar.
Untuk mendapat keistimewaan malam yang lebih baik dari seribu bulan itu, orang berbondong-bondong meningkatkan ibadah.
Namun, Lailatul Qadar tetaplah malam yang dirahasiakan Allan SWT soal kapan turunnya.
Dalam pencarian Lailatul Qadar, Pondok Pesantren Tahfidzul Quran LP3IA, Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha, mengutarakan pendapatnya.
Baca juga: Cara Meraih Malam Lailatul Qadar, Simak Penjelasan Quraish Shihab dan Persiapan Diri Menyambutnya
Menurutnya, meskipun Lailatul Qadar disebut hanya turun sehari, kebaikan tak boleh terbatas akan hal itu.
Dengan demikian, ibadah tetaplah baik dilakukan kapan saja.
"Ibadah itu nggak ada ruginya, mau dapat lailatul Qadar maupun nggak," kata Gus Baha.
Hal itu ia sampaikan saat berbincang dengan ahli tafsir, Quraish Shihab dan Najwa Shihab.
Perbincangan itu terekam dalam video yang tayang di kanal YouTube Najwa Shihab, Minggu (2/5/2021).
Baca juga: Gus Baha : Pentingnya Uang, Tidak Punya Uang Susahkan Orang Lain

Perlu Persiapan dan Ikhtiar
Lebih lanjut, Gus Baha mengatakan untuk mencari Lailatul Qadar dibutuhkan persiapan.
“Di mana-mana yang namanya mencari itu ya ada persiapannya. Terkadang kita tidak persiapan, tapi merasa mencari.
Kalau tidak ada persiapan, namanya penunggu. Bukan pencari,” kata Gus Baha.
Ia pun mengungkapkan sebuah kisah tentang Imam Syafi'i yang ditanyai kenapa tayamum di padang sahara harus mencari air dulu.
"Kan sudah karuan tidak ada air, kenapa harus mencari air dahulu baru sah tayamum sebagai pengganti air," kata Gus Baha.
Baca juga: Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar di Bulan Ramadan, Simak Ciri Alamnya dan Cara Meraih
Imam Syafi'i saat itu menjawab, seseorang yang tidak pernah mencari tidak bisa dikatakan tidak menemukan.
"Sama, di mana-mana mencari itu ada ikhtiar," tutur kyai Nahdlatul Ulama itu.
Ia menambahkan bagi orang yang meyakini Lailatul Qadar turun pada tanggal di atas 20 Ramadan, semestinya tidak menafikan persiapan dilakukan sejak 1 Ramadan.
Baca juga: Gus Baha : Hukumnya Shalat Tarawih itu Sunah, Sedang Mencari Nafkah Itu Wajib
Lailatul Qadar sebagai Tamu Agung
Sebelumnya, Quraish Shihab menganalogikan Lailatul Qadar sebagai 'tamu agung' yang datang pada Ramadan.
"Abi ada beri contoh, ilustrasi, Lailatul Qadar itu tamu agung, ia tak akan berkunjung ke suatu rumah, atau mengunjungi seseorang, kalau dia tidak yakin bahwa orang ini siap menyambutnya dengn baik," ungkap Quraish Shihab.
Menurut ayahanda Najwa Shihab itu, orang yang ingin dikunjungi Lailatul Qadar hendaknya siap.

“Orang yang dikunjungi Lailatul Qadar adalah orang yang siap untuk dikunjungi. Persiapan itu selama ini terkadang terlambat,” ungkapnya.
Banyak orang yang baru mempersiapkan diri untuk menanti Lailatul Qadar pada malam 27 Ramadan.
Padahal, menurut Quraish semestinya persiapan itu dilakukan jauh-jauh sebelumnya.
"Jadi ada ungkapan, bulan Rajab itu bulan menanam, bulan Syaban itu bulan menyiram, Bulan Ramadan itu bulan panen," tutur Quraish Shihab.
Ia mengatakan lebih suka membicarakan Lailatul Qadar saat sebelum tiba Ramadan.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Mencari Lailatul Qadar, Gus Baha: Perlu Persiapan dan Ikhtiar, Bukan Hanya Sekadar Menunggu