Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Israel Serang Palestina

Alasan Keji Israel Serang Gedung Media di Gaza, Meski Belum Terbukti, Pilu Ratapan Jurnalis: Lenyap

Terbaru, Israel juga menyerang gedung media di Gaza. Gedung tinggi tempat kantor media-media bernaung pun luluh lantak.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
POOL PHOTO/MAHMUD HAMS via AP
Kolase foto serangan udara Israel meledakkan gedung yang dihuni kantor berita internasional termasuk Al Jazeera dan Associated Press pada Sabtu (15/5/2021) di Gaza. 

Serangan itu dilancarkan di tengah aksi kekerasan terburuk antara Israel dan wilayah kantong Palestina yang terkepung itu sejak 2014 lalu.

Kelompok-kelompok militan di Gaza terus menembakkan rentetan roket yang menyasar berbagai kota di wilayah utara, tengah, dan selatan Israel.

Baca juga: Marah Besar Jurnalis ke Israel, 2 Detik Kantor Lenyap Dihantam 3 Rudal, Tak Akan Diam: Tuhan itu Ada

Seorang juru bicara dari militer Israel menuturkan dalam pernyataannya bahwa lebih dari 200 roket telah ditembakkan dari Gaza ke arah Israel dalam 12 jam terakhir.

Dilaporkan bahwa roket-roket yang ditembakkan kelompok-kelompok militan di Gaza telah menewaskan 10 orang, termasuk seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dan dua wanita.

Sementara itu, kementerian kesehatan di Gaza mengatakan bahwa sejak Senin (10/05/2021), lebih dari 140 warga Palestina tewas, termasuk 40 anak dan 20 wanita, dan sekitar 1.000 lainnya terluka.

Kemarahan Al Jazeera

Sementara itu, Al Jazeera di hari yang sama mengatakan, pihaknya tidak akan diam saja setelah serangan udara Israel di Gaza menghancurkan gedung kantor mereka.

Selain Al Jazeera yang berbasis di Qatar, gedung 13 lantai itu juga dihuni kantor berita Associated Press (AP) asal Amerika Serikat dan media-media internasional lainnya.

"Jelas bahwa mereka yang mengobarkan perang ini tidak hanya ingin menyebarkan kehancuran dan kematian di Gaza, tetapi juga untuk membungkam media yang menyaksikan, mendokumentasikan, dan melaporkan kebenaran tentang apa yang terjadi di Gaza," kata Walid Al Omari kepala biro Yerusalem Al Jazeera.

"Tapi itu tidak mungkin terjadi. Ini adalah kejahatan di antara serangkaian kejahatan yang dilakukan tentara Israel di Jalur Gaza," katanya dalam siaran langsung tak lama setelah Jala Tower di Gaza meledak, dikutip dari AFP via Kompas.com ( grup TribunJatim.com ).

Baca juga: Indonesia Mengutuk Serangan Israel ke Palestina, Presiden Jokowi: Agresi Harus Segera Dihentikan

Rekaman siaran Al Jazeera menunjukkan gedung itu roboh setelah serangan udara Israel, membuat asap mengepul besar di udara dan puing-puing bertebaran.

Jawad Mehdi pemiliki Jala Tower menerangkan, seorang petugas intel Israel memperingatkannya bahwa dia hanya punya waktu satu jam untuk mengevakuasi penghuni gedung.

Safwat Al Kahlout koresponden Al Jazeera di Gaza berkicau di Twitter, betapa dia terpukul usai Jala Tower hancur.

"Saya sudah bekerja di sini selama 11 tahun. Saya sudah meliput banyak peristiwa dari gedung ini... sekarang semuanya, dalam dua detik, lenyap begitu saja."

Israel berpendapat, jet tempurnya menyerang gedung bertingkat tinggi yang berisi aset militer milik intel dari Hamas.

"Gedung itu juga menampung kantor-kantor media sipil, yang disembunyikan oleh kelompok teror Hamas dan digunakan sebagai perisai manusia," kata mereka.

Berita lain terkait Israel Serang Palestina

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved