Israel Serang Palestina
Pengorbanan Trianto Jual Rumah Demi Bantu Palestina, Jujur Tak Paham Zionis, 'Murni', Banjir Tawaran
Dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Trianto adalah warga asal Klaten, Jawa Tengah. Rumah yang ia jual untuk bantu Palestina ada di Banyuwangi
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Inilah kisah Trianto, warga Indonesia yang rela jual rumah demi bantu Palestina.
Trianto jujur alasannya hanya karena kasihan dengan korban kekejaman Israel.
Dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Trianto adalah warga asal Klaten, Jawa Tengah.
Baca juga: AS Turun Tangan, Joe Biden Miris Bombardir Roket Hamas, Tegang Isi Telepon dengan Presiden Palestina
Pria berusia 47 tahun itu berencana menjual rumahnya yang ada di Banyuwangi, Jatim, untuk membantu warga Palestina.
Trianto mengatakan, yang dilakukannya murni karena kemanusiaan.
Trianto tergugah karena anak-anak dan warga sipil menjadi korban akibat konflik Israel dan Palestina yang berkepanjangan.
Baca juga: Alasan Israel Dibiarkan Allah SWT Hidup Padahal Keji, UAS Nangis Menjawab, Masuk Surga Pakai Apa?
Dia menegaskan bahwa yang dilakukan tidak ada hubungannya dengan politik.
"Ini murni rasa kemanusiaan. Saya tak paham politik, zionis, dan lain-lain. Jadi kemanusian karena ada anak-anak menjadi korban konflik, saya kasihan," kata dia, saat dihubungi, Minggu (16/5/2021).
Uang yang akan disumbangkan yakni 50 persen dari hasil penjualan setelah dipotong pajak, fee mediator, dan tanggungan saat pembangunan sebesar Rp 100 juta.
Baca juga: Rahasia Wanita Israel yang Ada di Militer, Mematikan di Balik Paras Cantik: Dilarang Berbaju Putih
Rumah adat Osing Banyuwangi
Rumah miliknya berkonsep rumah adat Osing Banyuwangi dengan luas tanah 230 meter persegi.
"Rumah induknya sederhana dengan konsep rumah adat suku adat Osing di Kemiren. Ada teras, ruang tamu, meja makan, dan tempat tidur," kata dia.
Rumah tersebut sempat ia huni pada 2018 sebelum pindah tugas kerja ke Malang, Jawa Timur.
Baca juga: Indonesia Mengutuk Serangan Israel ke Palestina, Presiden Jokowi: Agresi Harus Segera Dihentikan
Saat dia pindah ke Malang, rumah itu disewakan kepada wisatawan.
Ditawar Trianto mengatakan, harga tersebut masih bisa turun tergantung kesepakatan dengan pembeli.
Dia mengaku sudah dihubungi seorang pembeli yang menawar seharga Rp 500 juta.
"Untuk menanyakan perihal rumah sudah banyak dan sudah ada yang menawar Rp 500 juta," kata dia.

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar Christina Aryani sangat menyayangkan meningkatnya eskalasi konflik antara Israel dan Palestina yang berujung pada jatuhnya korban terutama dari masyarakat sipil.
Menurutnya, penting bagi kedua belah pihak untuk menahan diri guna mencegah eskalasi konflik meningkat menjadi perang terbuka.
"Kami mengapresiasi langkah Pemerintah yang mengupayakan dorongan penyelesaian melalui berbagai lini, termasuk melalui Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the Palestines (CEIRPP) dimana Indonesia adalah wakil ketuanya, melalui Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan juga Gerakan Non Blok," ujar Christina, kepada wartawan, Minggu (16/5/2021).
"Dorongan upaya penyelesaian ini perlu terus dilakukan dengan maksimal guna mencegah jatuhnya lebih banyak korban di kedua belah pihak," imbuhnya, dikutip TribunJatim.com dari Tribunnews.
Baca juga: Rupanya Israel Ngeyel Lobi Indonesia Sejak Dulu, Soekarno Tak Berubah Selama Palestina Belum Merdeka
Selain itu, Christina menyoroti kondisi dimana Israel saat ini juga tengah mengalami permasalahan internal, dimana pasca pemilu Maret lalu, Perdana Menteri Netanyahu gagal membentuk koalisi pemerintahan.
Presiden Reuven Rivlin telah menunjuk legislator Yair Lapid, ketua Partai Yesh Atid (Future Party) untuk membentuk koalisi pemerintahan dalam rentang waktu kurang dari 28 hari.
Christina menilai hal tersebut akan menjadi tantangan tersendiri akibat fragmentasi partai politik di parlemen.
Baca juga: Anak-anak Gaza Teriak Tank Israel Membom, Situasi Suram Bak Film Horor, Melarikan Diri ke Perbatasan
"Kegagalan membentuk koalisi pemerintahan akan memaksa Israel kembali melaksanakan pemilu legislatif kelima sejak tahun 2019. Sejauh yang kami pahami, Lapid mendukung dilakukannya negosiasi dengan Palestina serta akan solusi dua negara (two-state solution) yang kami juga percaya menjadi satu-satunya jalan mengakhiri konflik kedua negara," jelas Christina.
Lebih lanjut, Christina juga menerima kabar dari KBRI Amman yang mencatat terdapat total 11 WNI di Palestina dimana 9 orang berada di Jalur Gaza dan 2 orang di Tepi Barat.
"Mereka dalam kondisi baik, meski tetap selalu waspada terhadap perkembangan situasi keamanan, mematuhi himbauan bepergian kecuali untuk kepentingan mendesak, serta senantiasa menjalin komunikasi dengan KBRI kita," tandasnya.
Berita lain terkait Israel Serang Palestina