Israel Serang Palestina
Terjawab Alasan Negara Arab Kini Diam saat Palestina Digempur Israel, Takut? Dosen Singgung Peran AS
Benarkah diamnya negara Arab atas konflik Israel dan Palestina itu karena takut?
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
Sebagai informasi, berdirinya Liga Arab salah satunya bertujuan untuk mencegah negara Yahudi di Palestina.
Namun, organisasi itu kini banyak memiliki peran signifikan dalam upaya damai Israel-Palestina.
Sahide menuturkan, negara Arab kini harus mulai mengurangi ketergantungannya terhadap AS.
"Selagi AS menjadi negara superpower dan negara-negara Islam mempunyai ketergantungan tinggi terhadap Amerika, maka Israel akan terus-terusan melakukan aksi brutalnya terhadap warga Palestina," jelasnya.
"Mengurangi tingkat ketergantungan tehadap AS tentu dimulai dengan mengembangkan sains, teknologi, dan ilmu pengetahuan," sambungnya.
Baca juga: DERETAN Senjata Israel Dipakai Gempur Gaza, 150 Target Sudah Dirudal, Pengeboman Mematikan Terbesar
Ia menjelaskan, konflik Israel-Palestina tidak bisa diselesaikan dengan perang dan aksi militer.
Sebab, Israel merupakan salah satu negara dengan alat militer terbaik di dunia.
"Terbukti pilihan itu tidak efektif. Kalau pendekatan itu ya jelas kalah dari Israel yang didukung dengan teknologi tinggi," kata dia.
"Perlu ada pendekatan lain dalam meresponsnya, soft diplomacy misalnya," tutup dia.
Sementara itu, serangan udara Israel di Kota Gaza meratakan tiga bangunan dan menewaskan sedikitnya 42 orang hari Minggu (16/05/2021).
Hal tersebut diungkap petugas medis Palestina, seperti dilansir Associated Press.
Setidaknya penghitungan menyebutkan sejauh ini sudah 188 warga Palestina tewas terbunuh di Gaza, termasuk 55 anak-anak dan 33 wanita, dengan 1.230 orang terluka.
Delapan orang di Israel tewas, termasuk seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dan seorang tentara.
Baca juga: Marah Besar Jurnalis ke Israel, 2 Detik Kantor Lenyap Dihantam 3 Rudal, Tak Akan Diam: Tuhan itu Ada
Terlepas dari banyaknya korban tewas dan upaya internasional untuk menengahi gencatan senjata, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengisyaratkan perang keempat dengan para penguasa Hamas di Gaza akan terus berlanjut.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Netanyahu mengatakan Minggu malam, serangan itu terus berlanjut dengan "kekuatan penuh" dan akan "memakan waktu."
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/pelayat-palestina-membawa-jenazah-yassin-hamad-yang-tewas-karena-israel1.jpg)