Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Israel Serang Palestina

Terjawab Alasan Negara Arab Kini Diam saat Palestina Digempur Israel, Takut? Dosen Singgung Peran AS

Benarkah diamnya negara Arab atas konflik Israel dan Palestina itu karena takut?

Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
AP Photo / Majdi Mohammed
Pelayat Palestina membawa jenazah Yassin Hamad, yang tewas dalam bentrokan dengan pasukan Israel, Minggu (16/5/2021). 

Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi

TRIBUNJATIM.COM - Mengapa negara Arab kini banyak diam dan biarkan Palestina digempur Israel?

Pertanyaan itu mungkin terngiang di benak publik saat melihat bagaimana konflik Israel dan Palestina kini.

Benarkah diamnya negara Arab atas konflik Israel dan Palestina itu karena takut?

Baca juga: Meledak Serangan Paling Mematikan Israel, Rumah Pentolan Hamas Luluh Lantak, Yahya Sinwar Terbunuh?

Diketahui, sejak Ramadan lalu, ketegangan antara Israel-Palestina kembali memanas.

Beragam faktor melatarbelakangi ketegangan itu, termasuk di antaranya rencana pengusiran puluhan warga Palestina di kawasan Sheikh Jarrah.

Situasi kemudian semakin menegangkan setelah kelompok milisi Palestina Hamas menghujani wilayah Israel dengan rudal-rudal.

Meski tak banyak menimbulkan kerusakan dan korban, Israel membalas serangan itu dengan melakukan operasi militer di sejumlah wilayah.

Hasilnya, ratusan warga Palestina meninggal dunia dan ribuan lainnya luka-luka.

Namun, sampai saat ini negara-negara Arab belum melakukan langkah pasti dalam meredamkan konflik Israel-Palestina.

Baca juga: Alasan Israel Dibiarkan Allah SWT Hidup Padahal Keji, UAS Nangis Menjawab, Masuk Surga Pakai Apa?

Dosen Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ahmad Sahide mengatakan, diamnya negara-negara Arab karena memiliki ketergantungan tinggi pada Amerika Serikat.

Dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, padahal, AS memiliki lobi kuat Yahudi untuk menjaga politik luar negerinya, terutama dalam konflik Israel-Palestina.

Dengan kondisi itu, Palestina pun tidak memiliki dukungan politik dan strategi perjuangan yang kuat seperti Israel.

"Palestina tidak mempunyai strategi perjuangan seperti Yahudi dulu sewaktu awal menggagas untuk mendirikan negara Yahudi (Israel)," kata Suhedi saat dihubungi, Minggu (16/5/2021).

"Orang-orang Yahudi saat itu melakukan penggalangan dana, mendekati negara-negara yang berpengaruh di kancah dunia," sambung dia.

Baca juga: Alasan Keji Israel Serang Gedung Media di Gaza, Meski Belum Terbukti, Pilu Ratapan Jurnalis: Lenyap

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved