Berita Gresik
Sarang Burung Walet Gresik Potensi Ekspor ke China, Kementan akan Fasilitasi Peternak Burung Walet
Sarang Burung Walet Gresik berpotensi diekspor ke China. Kementan melalui Dirjen PKH siap memfasilitasi para peternak burung walet.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Hefty Suud
Reporter: Willy Abraham | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Potensi Sarang Burung Walet asal Gresik dapat diekspor ke China.
Kementrian Pertandian (Kementan) melalui Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) akan memfasilitasi para peternak burung walet.
Dirjen PKH Nasrullah mengunjungi PT Husein Alam Indonesia Sarang Burung Walet di Desa Golokan, Kecamatan Sidayu.
Dalam kunjungannya, Nasrullah ingin mendengar dan melihat secara langsung dari peternak burung walet di Gresik.
Kunjungan tersebut dilakukan bersama Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang, dinas terkait dan Asosiasi Peternak dan Pedagang Sarang Burung Walet Indonesia (SWI).
Baca juga: Sarang Burung Walet Akan Jadi Icon Ekspor RI ke Tiongkok, BBKP Surabaya Siap Beri Pendampingan
Dikatakannya, rumah prosesing yang mewadahi UMKM dan ketua asosiasi memberikan gambaran potensi sangat besar, saat ini Sarang Burung Walet baru masuk Kementan.
Segala kendala yang ditemui ini menjadi PR, tujuannya agar Sarang Burung Walet dapat menembus pasar internasional.
"Kami harus lakukan lamgkah terobosan sesegera mungkin, karena ini menyumbang besar devisa negara kita," terangnya.
Pihaknya akan merencanakan dan mengemnangkan secara masif, membutuhkan blue print terkait Sarang Burung Walet ini.
"Semua menjadi PR kami selesaikan harus ada support agar Sarang Burung Walet dapat menembus pasar dunia. Tugas kami, budidaya dan produksi. Kami ingin membuat lebih besar dan masif dengan standart kualitas konsumen. Tahun ini memulai superprioritas percepatan 1000 desa walet," tutupnya.
Baca juga: Sarang Burung Walet Jatim Jadi Primadona Ekspor, Menguasai Pasar Sejak Jaman Kerajaan Majapahit
Nasrullah mencontohkan, seperti proses pencucian sebelum produksi. Karena tidak butuh banyak alat stainless penggunaan KUR mereka bisa berkelompok, pencucian terus masuk produksi.
"Sehingga masyrakat memiliki pendapatan. Terima barang dengan standar yang diinginkan," tutupnya.
Ketua DPP APPSWI Wahyudin Husein menyebut kendala bagi para pelaku UMKM Sarang Burung Walet selama ini adalah import protokol.