Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kediri

Kisah 'Preman Pensiun' di Pare Kediri, Sukses Dirikan Angkringan dan Pekerjakan Anak Yatim Piatu

Kisah di Sinetron Preman Pensiun, sebagian besar dianggap hanya sebuah cerita karangan semata. Akan tetapi kisah itu benar dan ada di Kabupaten Kediri

Penulis: Farid Mukarrom | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Farid Mukarrom
Ari Gundul, 'preman pensiun' asal Kediri yang sukses buka angkringan 

Reporter: Farid Mukarrom | Editor: Januar AS

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Kisah di Sinetron Preman Pensiun, sebagian besar dianggap hanya sebuah cerita karangan semata. Akan tetapi kisah itu benar dan ada di Kabupaten Kediri yang kini sudah pensiun.

Seperti yang dialami oleh Ari Gundul mantan Preman asal Kecamatan Pare Kabupaten Kediri tak putus asa dalam memulai hidup baru yang lebih baik.

Ari Gundul yang mempunyai nama asli Gadang Ari Triana merupakan warga Gedangsewu Kecamatan Pare Kabupaten Kediri.

Dulunya ia dikenal sebagai salah seorang preman yang cukup meresahkan masyarakat.

Setiap malam dulunya Ari Gundul selalu habiskan waktunya hanya untuk meminum - minuman keras dan pernah memakai narkoba.

Namun itu dulu kisah beberapa tahun lalu masa kelam Ari Gundul, sebelum ia memulai hidup baru yang lebih baik.

Salah satu titik awalnya saat ia mulai bekerja sebagai salah satu kuli panggul di Pasar Pare.

Baca juga: ABG Kediri Tak Sadar Direkam Pria Bejat Saat Mandi, Pelaku Ajukan 1 Syarat Agar Video Tak Viral

Hingga akhirnya pandemi Covid-19 datang dan menutup sebagian besar mata pencaharian warga di Pasar. Tak terkecuali Ari Gundul, yang tak bisa bekerja saat itu karena pasar sepi, dan ada kebijakan lokdown.

Akan tetapi kesulitan ini tak membuat Ari Gundul putus asa. Ia kemudian mempunyai ide untuk membuat angkringan di salah satu Jalan WR Supratman kecamatan Pare kabupaten Kediri.

Tak disangka usaha angkringan yang didirikan oleh Ari Gundul cukup laris manis. 
Pasalnya saat itu itu usaha angkringan di wilayah Pare masih belum terlalu booming atau menjamur. 

Kepada SURYA Ari Gundul menuturkan dalam usaha angkringan nya ini memperkerjakan keluarga dan anak yatim piatu yang ada di sekitar rumahnya.

"Saya punya teman yang tak punya bapak atau ibu. Akhirnya saya ajak untuk kerja, biar sama - sama berkarya tanpa batas," ujanya.

Kemudian Ari Gundul mendirikan Paguyuban  angkringan satu arah yang berada di sekitar area jalan Wr Supratman Pare yang dinamakan angkringan satu arah.

Diman dalam Paguyuban angkringan ini terdapat 3 warung yang dinamakan berbeda-beda seperti Angkringan Meo, My Moonah, dan Tanpa Batas. Semuanya berada di bawah kendali Ari Gundul

"Rata - rata pegawainya di angkringan ini ada 4 - 5 orang," tuturnya.

Dalam satu bulan, Ari Gundul mengaku omset yang di dapat mencapai 15 hingga 20 juta rupiah.

"Itu semuanya belum untuk membuat belanja atau bayar tenaga anak - anak," imbuhnya.

Setiap hari Ari mengaku membuka usaha warung angkringan dari jam 7 malam sampai 2 dini hari.
"Tergantung toko di sini kalau baru tutup jam 9, ya saya bukanya di atas jam itu," ungkapnya.

Selain itu Ari Gundul sempat menyampaikan kekecewaannya selama membuka angkringan. Dimana ia merasa ada tindakan dari oknum petugas Satpol PP yang dinilai arogan saat membubarkan warungnya.

"Saya pahami situasi saat ini sedang dalam masa pandemi Covid-19. Tak seharusnya begitu, Kalau bisa sambil dirembuk dan ngopi, jangan langsung asal main bubarkan," tuturnya.

Sementara itu Ari Gundul menyampaikan pesan agar masyarakat untuk berhenti memberi stigma negatif kepada seseorang yang pernah masuk dunia hitam dan berubah menjadi baik.

"Setiap orang bisa berubah kapan aja. Jadi meskipun tato saya banyak, tetapi saya sekarang sudah berubah, tak ingin masuk dunia itu lagi," pungkasnya.

Kumpulan berita Kediri terkini

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved