Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Akhir Nasib Penyiksa Bocah yang Curi Kotak Amal, Tak Dihukum, Padahal Ikat Leher dan Seret Korban

Sosok pria yang siksa bocah pencuri kotak amal demi makan ayah tak dihukum, ternyata pengurus desa.

Penulis: Alga | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM/KUKUH KURNIAWAN
Ilustrasi kotak amal 

Penulis: Alga Wibisono | Editor: Arie Noer Rachmawati

TRIBUNJATIM.COM - Di media sosial viral video yang merekam bocah laki-laki diikat dan kedua tangannya ke belakang.

Viral pada Rabu (26/5/2021), tampak leher bocah tersebut diikat dengan tali nilon warna kuning oleh seorang pria.

Sementara kedua tangannya diikat ke belakang dengan tali biru oleh pria yang jadi pelaku penyiksaan.

Bocah malang tersebut lalu diseret pria tersebut seperti hewan.

Aksi ini bahkan dipertontonkan ke warga dan rekan sebayanya.

Bocah tersebut terlihat tak berkutik diperlakukan tak manusiawi.

Baca juga: Video Pria Injak Wajah dan Leher 2 Balita sampai Nangis Tersiksa Viral, Bawa Pisau Ancam Bunuh: Mati

Dilansir TribunJatimcom dari Kompas.com, video berdurasi 15 detik tersebut direkam di Desa Ceumpeudak, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara.

Kapolsek Tanah Jambo Aye, AKP Ahmad Yani membenarkan peristiwa tersebut.

Ia mengatakan, bocah tersebut mengambil uang kotak amal di masjid untuk makan.

Hal tersebut terpaksa ia lakukan karena ayahnya sedang sakit dan tak bisa bekerja.

Setelah mencuri, uang tersebut digunakan untuk membeli makan dirinya dan sang ayah.

Sementara sisanya diberikan kepada pamannya.

Mengetahui hal tersebut, paman pelaku mengembalikan seluruh uang yang diambil oleh keponakannya.

"Ayahnya sakit dan dirawat di rumah. Pelaku membeli makanan untuk dirinya dan ayahnya. Sisanya diberikan ke pamannya."

"Paman bocah ini menggenapkan uang Rp1,5 juta sesuai isi celengan masjid itu dan sudah diserahkan," kata Ahmad.

Baca juga: Koki Tiba-tiba Meninggal saat Asyik Live Streaming Masak, Videonya Viral, Ambruk ke Wajan

Ahmad mengatakan, polisi juga telah mendatangi pelaku yang mengikat leher bocah tersebut.

Ia adalah Kepala Urusan Pembangunan di Desa Ceumpedak, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Bakhtiar M Johan.

Menurut Ahmad, antara pelaku Bachtiar dan keluarga bocah sepakat untuk tidak memperpanjang kasus tersebut.

Sementara itu, Bakhtiar mengaku meminta maaf atas tindakannya menyeret bocah yang diduga mencuri kotak amal.

Permohonan maaf tersebut disampaikan Bakhtiar lewat rekaman video berdurasi 30 detik.

Dalam video permintaan maaf, pria ini beralasan bahwa aksi kekerasan tersebut sebagai bentuk terapi kejut bagi bocah itu.

"Saya meminta maaf kepada semua orang yang keberatan atas aksi itu," kata Bakhtiar, Jumat (28/5/2021).

Sementara itu, sebuah aksi pencurian kotak amal terjadi di Musala Al Quba, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Senin (24/5/2021).

Dari hasil pantauan rekaman CCTV, nampak dua remaja berusia sekitar belasan tahun melakukan pencurian tersebut.

Pelaku yang berjumlah dua orang tersebut masuk dari arah timur musala menuju ke pintu utama.

Peristiwa itu terjadi pada  pukul 9.00 WIB.

Satu anak bertugas memantau kondisi, dan satunya lagi membuka kotak amal menggunakan linggis.

Linggis tersebut dibawa sendiri oleh kedua pelaku, ukurannya kurang lebih 50 cm.

Dari pantauan CCTV, sebelum melakukan aksi, kedua pelaku sempat membuka lemari yang ada di dalam musala.

Pengelola musala tidak mengetahui pasti berapa jumlah uang yang dibawa karena saat Lebaran, pengurus telah mengambil uang yang terkumpul di kotak amal.

Setelah kejadian pencurian, tidak ada satu pun uang yang tersisa di dalam kotak amal.

Hingga akhirnya dua pelaku pencuri kotak amal tersebut tertangkap oleh warga pada Rabu (26/5/2021).

Mereka diamankan dengan pakaian yang sama saat beraksi mencongkel kotak amal dan terekam CCTV.

Ninit Bekti (47), adalah yang pertama kali mengetahui keberadaan dua anak tersebut.

Diceritakannya, sejak awal ia telah melihat aksi pencurian yang terekam oleh CCTV tersebut. 

Pada Rabu pagi, ia memulai hari dengan berbelanja ke Pasar Sayur Karangploso.

Dalam perjalanan pulang, ia melihat kedua anak tersebut sedang berjalan kaki di pinggir jalan raya. 

"Saya lihat dari pakaiannya, dua anak itu berjalan di pinggir jalan. Anak itu sebetulnya mau saya tanyakan, ternyata sempat hilang."

"Kemudian diketahui ternyata ada di dalam mikrolet," aku Ninit.

Mengetahui kedua anak tersebut berada di dalam mikrolet, Ninit lalu bergegas memberitahu suaminya agar menghampiri mikrolet.

Saat itu, mikrolet yang dinaiki kedua anak tersebut berada di seberang musala tempat kejadian perkara. 

"Lalu saya memanggil suami untuk memberhentikan mikrolet tersebut dan mengeluarkan dua anak yang ada di dalamnya."

"Lalu diserahkan ke takmir," kata Ninit.

Ninit mengidentifikasi kedua anak tersebut dari pakaian yang mereka kenakan.

Sebelumnya, Ninit sudah melihat video aksi pencurian dua anak tersebut dengan mengenakan pakaian yang sama.

Pengurus musala, Imam Ghazali mengatakan, setelah menerima dua anak yang mencuri kotak amal, keduanya diserahkan kepada polisi.

Ia tidak tahu persis proses selanjutnya. 

"Mungkin akan dilakukan pembinaan melalui dinas sosial," ujarnya.

Pasca kejadian tersebut, pengurus musala berencana akan menambah jumlah CCTV.

Selain itu juga akan memindahkan tempat kotak amal agar lebih aman.

Baca berita viral lainnya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved