Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kediri

Marak Kasus Pencabulan Anak di Kabupaten Kediri, Dinas P2KBP3A Akan Bentuk Satgas PPA di Setiap Desa

Banyak terjadi kasus pencabulan anak dibawah umur dalam dua minggu terakhir di Kabupaten Kediri. dr Nurwulan Andadari imbau bentuk Satgas PPA Desa.

Penulis: Farid Mukarrom | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM/FARID MUKARROM
Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Kediri dr Nurwulan Andadari saat diwawancarai wartawan di Rumah Sakit Simpang Lima Gumul Kabupaten Kediri. 

Reporter: Farid Mukarrom | Editor: Heftys Suud

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Kasus pencabulan anak dibawah umur tengah marak terjadi dalam dua minggu terakhir di Kabupaten Kediri.

Kasus pertama yang terjadi oleh seorang perempuan (16) warga Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri

Perempuan asal Pare ini diketahui diperkosa oleh temannya yang baru dikenal melalui media sosial.

Korban kemudian diajak ketemuan oleh tersangka di warung kopi.

Setelah itu tersangka mengajak korban ke sebuah kost di Kecamatan Gurah. Di tempat kost itu korban kemudian dirupadaksa oleh tersangka.

Baca juga: Anak Anggota DPRD Kota Bekasi Jadi Tersangka Pencabulan Gadis SMP, Korban Dijual & Dipukul Pelaku

Saat ini perempuan asal Pare kini telah hamil selama 8 bulan.

Selanjutnya pada tanggal (24/5/2021) polisi sudah amankan tersangka bernama Galih Hudayana pemerkosa perempuan dibawah umur asal Pare Kediri.

Tak berselang lama, sekitar satu minggu dari kasus lama, polisi Polres Kediri buka kasus pencabulan kepada anak di bawah umur.

Korban diketahui warga Ngancar Kabupaten Kediri. Bunga (bukan nama aslinya) dicabuli oleh seorang pamannya sendiri di sebuah rumah kontrakan. 

Bahkan korban sempat dicekoki miras oleh tersangka. 

Tak hanya itu untuk memperlancar niat bejatnya, tersangka ancam korban akan menyebarkan video mandi korban yang direkam secara diam - diam.

Saat ini polisi sudah amankan tersangka di Mapolres Kediri.

Baca juga: ABG Kediri Tak Sadar Direkam Pria Bejat Saat Mandi, Pelaku Ajukan 1 Syarat Agar Video Tak Viral

Menanggapi informasi ini dr Nurwulan Andadari selaku Kepala Dinas P2KBP3A mengatakan, dirinya sangat prihatin atas kejadian ini.

"Kami tim P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) sedang datangi korban. Kami koordinasi dengan sejumlah stake holder untuk melakukan pencegahan penanganan kekerasan terhadap anak," ujarnya kepada TribunJatim.com, Senin (31/5/2021).

Menurut dr Andadari, akibat kejadian ini pihaknya sudah menyiapkan langkah strategis. Salah satunya dengan membentuk satgas PPA di setiap Desa.

"Ini mendesak sekali, kita akan bentuk satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) di setiap desa. Sehingga diharapkan tidak ada kejadian kekerasan kembali kepada perempuan dan anak," tuturnya.

Andadari juga menyampaikan pentingnya edukasi dan perlindungan preventif terhadap korban kekerasan anak dan perempuan.

Berita tentang Kediri

Berita tentang Jawa Timur

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved