Berita Kota Blitar
Antisipasi Penyakit Antraks, Perketat Pengawasan Perdagangan Sapi di Pasar Hewan Dimoro Kota Blitar
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar memperketat pengawasan perdagangan hewan khususnya sapi di Pasar Hewan Dimoro, Kota Blitar.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Yoni Iskandar
Reporter : Samsul hadi | Editor : Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar memperketat pengawasan perdagangan hewan khususnya sapi di Pasar Hewan Dimoro, Kota Blitar.
Pedagang sapi dari luar Kota Blitar, terutama dari wilayah Tulungagung diminta menunjukkan surat kesehatan hewan saat datang di Pasar Hewan Dimoro.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar, Rodiyah mengatakan pengetatan pengawasan lalu lintas perdagangan hewan khususnya sapi untuk mengantisipasi dan mencegah penularan penyakit bakteri antraks pada hewan ternak di Kota Blitar.
"Sampai sekarang belum ada temuan hewan ternak terkena antraks di Kota Blitar. Sebagai langkah antisipasi, kami memperketat pengawasan lalu lintas perdagangan hewan ternak khususnya sapi di Pasar Hewan Dimoro," kata Rodiyah, Senin (21/6/2021).
Dikatakannya, Pasar Hewan Dimoro merupakan pusat perdagangan hewan terbesar di Kota Blitar.
Tiap hari pasaran Jawa Pon dan Legi, banyak pedagang sapi dari luar Kota Blitar termasuk Tulungagung yang datang di Pasar Hewan Dimoro.
Untuk itu, petugas memperketat pengawasan dan pengecekan terhadap sapi yang datang di Pasar Hewan Dimoro.
"Tiap transaksi sapi dari luar kota, khususnya dari Tulungagung, pedagang harus menunjukkan surat kesehatan hewan. Kalau tidak punya, kami anjurkan memeriksakan sapi di Puskesmas Hewan di sekitar Pasar Hewan Dimoro," ujarnya kepada TribunJatim.com.
Menurutnya, pengawasan terhadap hewan ternak tidak hanya dilakukan di Pasar Hewan Dimoro, tapi juga ke kandang sapi milik peternak dan jagal di Kota Blitar.
Baca juga: Tak Punya Izin, Polres Blitar Kota Hentikan Acara Kontes Kambing di Pasar Hewan Srengat
Rodiyah meminta para peternak dan jagal tetap menjaga kebersihan dan sanitasi agar lingkungan tetap sehat.
"Langkah ini sebagai upaya untuk memastikan hewan ternak yang masuk dan keluar Kota Blitar benar-benar dalam kondisi sehat," katanya.
Seperti diketahui, penyakit bakteri antraks ditemukan pada hewan ternak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.
Sebelumnya ada 26 ekor sapi dan tiga kambing yang mati di Desa Sidomulyo, Kecamatan Kedungwaru.
Satu sapi terakhir yang diambil sampelnya menunjukkan, sapi tersebut mati karena serangan bakteri antraks.
Berita tentang Pasar Hewan