Kilas Balik
Alasan Khusus Soeharto Selalu Cari Kopassus Berkaki Satu, Bertempur Mati-matian di Papua
Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) yang kini bernama Komando Pasukan Khusus (Kopassus) menjadi satu di antara pasukan yang diterjunkan pada
Ya, Agus didepak dari Kopassus, lantaran kondisi fisiknya.
Hubungan Agus Hernoto dan Soeharto rupanya cukup dekat karena latar belakang peristiwa pertempuran di Papua.
Saat itu Operasi Trikora (Tri Komando Rakyat).
Baca juga: Tak Ada yang Percaya Ucapan Bu Tien Sebelum Wafat, Petunjuk Kekuasaan Soeharto Bakal Berakhir
Itu merupakan usaha pemerintah Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat.
Pada 19 Desember 1961, Presiden Soekarno mengumumkan pelaksanaan Trikora di Alun-alun Utara Yogyakarta.
Soekarno juga membentuk Komando Mandala, dengan Mayor Jenderal Soeharto diangkat sebagai panglima.
Tugas komando ini merencanakan, mempersiapkan dan menyelenggarakan operasi militer untuk menggabungkan Papua bagian barat dengan Indonesia.
Ada beberapa operasi dilaksanakan, satu di antaranya menggunakan Kopassus.
Benny Moerdani dan Agus Hernoto masuk dalam satu di antara misi itu.
Strategi militer
Tahap Infiltrasi: penyusupan sampai akhir 1962, dengan memasukkan 10 kompi di sekitar sasaran-sasaran tertentu.
Tahap Eksploitasi: pada awal 1963, dengan mengadakan serangan terbuka terhadap induk militer lawan dan menduduki semua pos-pos pertahanan musuh yang penting.
Tahap Konsolidasi: pada awal 1964, dengan menunjukkan kekuasaan dan menegakkan kedaulatan Republik Indonesia secara mutlak di seluruh Irian Barat.
Saat memimpin Operasi Benteng I, kaki Agus Hernoto tertembak tentara Belanda.
Anak buahnya berusaha membopong untuk menyelamatkan komandannya, namun di situasi itu, Agus Hernoto memilih jalannya sendiri.