Berita Surabaya
Pemkot Surabaya Sulap Lapangan Tembak Jadi RS Lapangan Rujukan Covid-19, Beroperasi Mulai Senin
Pemkot Surabaya bergerak cepat mengatasi kebutuhan Rumah Sakit bagi rujukan Covid-19. Pemkot "menyulap" lapangan tembak menjadi Rumah Sakit Lapangan.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Ndaru Wijayanto
Reporter: Bobby Koloway I Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya bergerak cepat mengatasi kebutuhan Rumah Sakit bagi rujukan Covid-19. Pemkot "menyulap" lapangan tembak menjadi Rumah Sakit Lapangan.
Gerak cepat Pemkot ini disebabkan dengan melonjaknya kasus Covid-19 sebulan terakhir.
Meskipun beberapa di antaranya tanpa gejala, banyak yang ingin masuk ke Hotel Asrama Haji demi melindungi keluarganya masing-masing.
“Hari ini di Asrama haji yang antri sudah 700 orang," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
"Hari ini kami menyiapkan tempat untuk rumah sakit lapangan. Ini diharapkan menjadi alternatif isolasi mandiri selain di Asrama Haji,” kata Cak Eri.
Rencananya, Cak Eri menyiapkan lapangan yang berada di Kedung Cowek, Kecamatan Bulak untuk merawat warga yang akan isolasi mandiri.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memimpin langsung jalannya pembangunan RS darurat ini.
Untuk menyiapkan RS ini, Cak Eri mengordinasi hampir seluruh Kepala Perangkat Daerah (KPD).
Di antaranya, Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati, Kepala BPB Linmas Irvan Widyanto, dan juga Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara.
Kehadiran Cak Eri diawali dengan meninjau beberapa ruangan di gedung yang megah itu.
Kemudian, mereka melihat banyak ruang luas yang cocok untuk dijadikan ruang isolasi.
Akhirnya, lapangan tembak yang direncanakan bertaraf internasional itu diputuskan diubah menjadi rumah sakit lapangan.
Ini untuk menampung pasien Covid-19, terutama yang masih gejala ringan.
Tak berhenti di 3 Kepala Dinas, Cak Eri juga memanggil semua satgasnya.
Mereka berjibaku membersihkan dan menyiapkan fasilitas isolasi mandiri di gedung tersebut.
Di antara yang turun tangan adalah satgas dari Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH), Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman Cipta Karya dan Tata Ruang ( DPRKPCKTR), dan satgas dari Dinas PU Bina Marga dan Pematusan. Bahkan, Dinas Pemuda dan Olahraga, dan beberapa satgas lainnya turut membantu.
Tak hanya Satgas, Kepala Perangkat Daerah bersama staf juga bergotong royong. Di bawah komando Cak Eri, mereka membagi sejumlah bagian Lapangan menjadi fasilitas RS.
Daya tampung RS Lapangan diperkirakan mencapai 500 orang. Jumlah tersebut masih menyisakan beberapa ruang yang bisa dijadikan ruangan tambahan.
"Kami pastikan, jumlah kapasitasnya sanggup menampung lebih dari 500 orang," katanya.
Fasilitas di beberapa ruangan juga ditambah. Di antaranya, dengan dilengkapi dengan IGD yang akan menjadi tempat isolasi pasien sebelum diisolasi.
"Kami siapkan tempat tidurnya fasilitas lainnya. Rencananya, akan beroperasi sejak Senin, (5/7/2021),” tegas dia.
Cak Eri ingin memastikan warga Surabaya mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik.
“Semua yang dimiliki oleh pemkot akan kita manfaatkan untuk melayani warga, termasuk gedung ini,” ujarnya.
Pasien yang akan dirawat di rumah sakit lapangan itu adalah pasien OTG atau gejala ringan. Bagi yang sesak nafas atau gejala yang lebih parah akan dirawat di rumah sakit.
"Dokter akan ikut memantau isolasi di sini. Tentu, ini lebih baik dibanding isolasi di rumah yang tanpa pengawasan,” imbuhnya.