Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lumajang

Kasus Dugaan Penganiayaan di Ponpes Lumajang, Kiai: Santri Buta karena Virus Kornea Bukan Tamparan

Soal kasus dugaan penganiayaan di pondok pesantren Lumajang, kiai sebut santri buta karena virus kornea bukan tamparan.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Tony Hermawan
Kiai Ponpes Gubug Al-Munir Lumajang, Misbahul Munir (kanan) saat ditemui di kediamannya, Selasa (3/8/2021). 

Sesampainya di sana, rupanya, petugas medis menyarankan PM menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara. Sebab mata kirinya diduga mengalami pendarahan.

"Saya persilakan waktu itu PM ke Rumah Sakit Bhayangkara. Bahkan saya bersedia menanggung biaya kalau PM harus opname, tapi dia gak mau (opname) karena alasan kasihan sama orang tuanya," terangnya.

Karena keinginan Misbahul Munir ditolak, pihak pondok mengantar PM pulang pulang ke rumahnya di kawasan Tempeh.

Betapa kagetnya, tiga hari kemudian Misbahul Munir mendapat tuduhan mata kiri PM kabur karena tamparan.

"Saya kaget, saya langsung suruh dia operasi di RSUD Haryoto. Di sana dia dirawat sekitar 3 hari. Selama itu semua biaya sampai orang tuanya tidak kerja saya tanggung," tuturnya.

Pelan-pelan fakta penyebab mata PM sakit terbuka. Sang dokter mengatakan bahwa PM harus dirujuk di Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya.

Saran tersebut kemudian dituruti pihak pondok. Di sana penyebab mata PM buta mulai terang. Dokter mendiagnosa dia terkena virus kornea. Virus tersebut datang karena bakteri, bukan tamparan.

Misbahul Munir mengatakan, analisis dokter itu tampaknya dipelintir oleh pihak keluarga PM. Santri berusia 19 tahun itu menggembor-gemborkan kabar di masyarakat bahwa mata kirinya buta karena tamparan Misbahul.

Tak cukup di situ, PM pun melaporkan Misbahul ke polisi.

Kini Misbahul mengikuti proses hukum atas kasus tersebut. Ia berharap pihak polisi bersedia melakukan kroscek pemeriksaan medis untuk mengetahui penyebab mata PM buta.

"Saya meskipun sudah difitnah gak ada sedikit pun punya niat menuntut balik PM. Sejujurnya saya hanya ingin polisi bisa kembali melakukan pemeriksaan di rumah sakit penyebab penglihatan PM sakit agar masalah ini segera selesai," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved