Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Cerita Warga Surabaya Susah Payah Dapatkan Vaksin Covid-19 Dosis Kedua, Rela Antre Sejak Subuh

Cerita warga Surabaya susah payah dapatkan vaksin Covid-19 dosis kedua, dia bahkan rela antre mulai subuh, padahal belum dimulai.

Tribun Jatim Network/Bobby Constantine
Warga Kelurahan Jemurwonosari, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, Rahardi Soekarno Junianto, mengikuti vaksinasi Covid-19 dosis kedua, Rabu (4/8/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Vaksin Covid-19 (virus Corona) untuk dosis kedua di Surabaya langka akibat pasokan dari pusat terlambat.

Warga pun "berebut" di sejumlah fasilitas kesehatan milik Pemkot Surabaya yang menyelenggarakan vaksinasi. 

Satu di antaranya adalah Rahardi Soekarno Junianto, warga Kelurahan Jemurwonosari, Kecamatan Wonocolo, Surabaya.

Ia mengaku kesulitan mendapatkan vaksin Sinovac dosis kedua sejak pekan lalu. 

"Berdasarkan jadwal, saya seharusnya mendapatkan vaksin dosis kedua tanggal 28 Juli. Istri saya mendapatkan jadwal tanggal 29 Juli kemarin," kata pria yang akrab disapa Antok ini, Rabu (4/8/2021). 

Karena sudah lewat jadwal, pihaknya lantas mencari jadwal vaksinasi Covid-19. Sejumlah fasilitas kesehatan ia datangi, mulai dari puskesmas tempat ia vaksin dosis pertama hingga instansi lain yang menyelenggarakan vaksinasi. 

Namun, semua kosong. Karenanya, ia sampai berniat untuk vaksin di luar kota.

"Sempat mau ke Bangkalan. Katanya, di sana vaksin dosis kedua nggak ada peminatnya," kata pria yang berprofesi sebagai wartawan ini. 

Namun, mantan Wakil Ketua RW 07 Kelurahan Jemurwonosari, Kecamatan Wonocolo ini akhirnya mengurungkan niatnya.

"Saya masih percaya dengan upaya Pemkot Surabaya dan jajaran puskesmas. Selain itu, kami menyadari stok sedang kosong," katanya. 

Hingga akhirnya, ia mendapat kabar bahwa Puskesmas Jemursari menyelenggarakan vaksinasi dosis kedua, Selasa (3/8/2021). Namun stoknya terbatas, hanya 140 dosis saja. 

"Saya datang Subuh, sudah habis. Saat saya datang, sudah ramai, padahal vaksinasi belum dimulai. Yang dapat ternyata telah antre lebih pagi," katanya. 

Baca juga: Tegaskan Tak Ada Rumah Sakit yang Meng-covid-kan Pasien, Kadinkes Surabaya: Sangat Menyakitkan Nakes

Melihat tingginya animo tersebut, puskesmas mengubah metode. Puskesmas memberikan jatah kepada masing-masing RW dan diteruskan ke RT untuk mengikuti vaksinasi dosis kedua, Rabu (4/8/2021). 

Stok dosis yang disiapkan juga lebih banyak, mencapai 300 dosis.

"Akhirnya saya dan istri dikoordinasikan oleh Pak RT dan bisa menerima vaksin hari ini," katanya. 

Ia menceritakan, Ketua RT memberikan nomor antrean kepadanya.

"Saya dan istri mendapat nomor antrean 197 dan 198, datang pukul 11.00 WIB. Nggak ada antrean, datang, duduk sebentar, langsung menerima vaksin," katanya. 

Penyintas Covid-19 ini mengaku bersyukur akhirnya mendapatkan jatah vaksin dosis kedua. Baginya, pelaksanaan vaksinasi penting untuk mencapai herd immunity (kekebalan kelompok) sekaligus mengakhiri pandemi. 

"Kami memberikan apresiasi kepada jajaran pemkot dan nakes di puskesmas. Mereka ikut berjibaku untuk memastikan warga mendapatkan vaksin dengan cepat," katanya. 

Selain warga, pengurus RT dan RW pun harus ikut berjibaku dalam pelaksanaan vaksinasi di Surabaya. Mereka diharuskan mendata warga, mengambil antrean, dan mendaftarkan warga dengan cepat. 

"RT kami mendapatkan jatah 5 orang hari ini. Kami dapat kabar tadi malam, langsung kami sosialisasikan dan pagi ini vaksin. Jadi, memang harus kerja cepat," kata Ketua RT 1, RW 7, Kelurahan Jemurwonosari, Kecamatan Wonocolo, Rudi Hendarto saat dikonfirmasi terpisah. 

Diakui pihaknya, ada sejumlah warganya yang memang kesulitan mendapatkan vaksin dosis kedua.

"Sehingga, kami juga update terus ke puskesmas untuk ketersediaan stok vaksin," katanya. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, Febria Rachmanita mengungkapkan, pelaksanaan vaksinasi dosis kedua di Surabaya menyesuaikan stok dari pemerintah pusat.

"Namun, kami juga memprioritaskan vaksinasi dosis kedua," katanya. 

Perempuan yang akrab disapa Feny ini menyebut, sekitar 1,5 juta warga sudah menerima dosis pertama. Sedangkan, sekitar 790 ribu warga sudah menerima vaksin dosis kedua. Adapun total warga yang menjadi sasaran vaksinasi di Surabaya berkisar 2,8 juta jiwa. 

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi berpesan pada warga untuk tidak panik apabila waktu vaksin kedua telah lewat. Ia memastikan, kinerja vaksin tetap optimal meningkatkan imun. 

"Kalau ada yang terlambat jangan pernah khawatir. Bukan karena mundur vaksin, kemudian hilang, tidak begitu," kata Cak Eri saat dikonfirmasi terpisah. 

Ia mencontohkan perubahan vaksinasi Sinovac yang awalnya penyuntikannya dijeda 14 hari. Namun, ternyata lebih efektif ketika dijeda 28 hari. 

"Untuk 14 hari, ketika dicek imunnya naik sekitar 8-10. Namun, kalau yang sudah dijeda 28 hari jauh lebih tinggi," katanya. 

Sehingga, pihaknya berharap warga bersabar menunggu stok datang. Sekalipun demikian, pihaknya terus mengupayakan distribusi dari pemprov dipercepat.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved