Berita Surabaya
Pegawai Tenant Pakuwon Mall Surabaya Masuk Bawa Cetakan Bukti Vaksin: Ponsel Gak Bisa Baca Barcode
Pegawai tenant di Pakuwon Mall Surabaya masuk dengan membawa cetakan bukti vaksinasi Covid-19: Ponsel ini gak bisa baca barcode.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sri Handi Lestari
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Suasana mall di hari pertama mendapatkan relaksasi untuk operasional lebih banyak tenant, terlihat mendapat respons positif dari pengunjung, Selasa (10/8/2021).
Meski belum terlihat ada peningkatan, namun dari pengamatan di Pakuwon Mall Surabaya, beberapa tenant selain supermarket, toko farmasi dan F & B, sudah ada pengunjungnya.
Sesuai aturan, sebelum masuk mall, pengunjung telah melakukan aturan barcode setelah mengunduh aplikasi pedulilindungi.id.
Ada yang menarik dari salah satu pegawai tenant di Pakuwon Mall Surabaya yang masuk dengan membawa print out, atau cetakan bukti vaksinasi Covid-19 (virus Corona). Hal itu karena dia masih menggunakan telepon seluler (ponsel) merek Nokia polyphonic.
"Saya tidak bisa nempelkan ponsel. Ponselnya gak bisa baca gambar (barcode) itu. Ini kertas bukti saya sudah vaksin," ungkapnya sesaat sebelum masuk Pakuwon Mall Surabaya.
Petugas yang berjaga pun akhirnya mengizinkan, karena pegawai tersebut, mengaku baru pertama masuk kerja setelah sebulan toko yang dijaganya tutup.
Suasana lainnya, tampak para pengunjung yang bukan pegawai terlihat sudah sangat mahir. Begitu mendekat pintu mall, sudah bersiap menempelkan barcode, dan ketika hasil barcode berwarna hijau, mereka sudah bisa masuk.
Direktur Pakuwon Group, Sutandi Purnomosidi, yang membawahi Pakuwon Mall Surabaya, mengakui, bila pihaknya telah menyiapkan teknologi pendukung berbasis PeduliLindungi ini.
Baca juga: Syarat Vaksinasi Covid-19 dan Batasan Pengunjung Masih Jadi Kendala Perbaikan Kinerja Mall Surabaya
"Untuk akses mall memang ada banyak, tapi tidak semua kami buka dan yang dibuka, pasti ada alat barcode yang bisa mencatat mereka sudah vaksin atau belum, bisa masuk atau tidak," jelas Sutandi.
Tak hanya itu, dalam barcode itu juga bisa mencatat jumlah pengunjung yang masuk. Salah satu pengunjung, Firdaus, warga Manukan, Surabaya, mengaku dari barcode yang ditempelkan, menyebutkan dirinya sudah bisa masuk dan tercatat sebagai pengunjung ke-672.
"Canggih ya. Data saya kalau sudah vaksin bisa diketahui dengan tinggal tempelkan ponsel saja. Padahal tadi juga sempat kesulitan untuk download aplikasi PeduliLindungi," ungkap Firdaus.
Dalam kesempatan yang sama, Sutandi menambahkan, bagi pengunjung yang sudah keluar dari mall, sekitar 300 meter saja, data mereka sudah hilang sebagai pengunjung mall.
"Jadi bisa masuk bergantian dan angka pengunjung akan terus bergerak, mengikuti berapa yang masuk dan otomatis bagi yang sudah keluar," tandas Sutandi.