Berita Tulungagung
Jalur Lintas Selatan Tulungagung-Trenggalek Sudah Tembus, Namun Baru Tuntas 2023
Jalur Lintas Selatan Tulungagung-Trenggalek sudah tembus, namun seluruh pengerjaan baru akan tuntas pada 2023.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Proses pengerjaan Jalur Lintas Selatan (JLS) Segmen Tulungagung-Trenggalek telah mencapai 50 persen.
Bahkan jalur yang menghubungkan Pantai Klathak Tulungagung dengan Pantai Prigi di Kabupaten Trenggalek ini sudah tembus.
Hal ini diungkapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen 2.5 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kementerian PUPR, Ida Bagus Made Artamana.
“Sudah 50 persen, tapi pekerjaannya masih penggalian. Sekarang juga sudah terhubung,” terang Arta, saat dihubungi lewat telepon, Rabu (11/8/2021).
Meski sudah terhubung, Arta mengingatkan, jika jalur ini masih diperuntukkan kendaraan proyek.
Masyarakat diminta tidak memanfaatkan jalur ini karena masih berbahaya.
Ia menyebut, masih ada tembung yang curam dan belum dilandaikan.
“Selain itu ada dua jembatan yang perlu dibangun dan masih tahap pondasi. Sebelumnya ada tiga jembatan, tapi dari hasil evaluasi yang satu cukup box culvert,” ungkapnya.
Seluruh lahan yang diperlukan untuk proyek ini juga sepenuhnya sudah terbuka.
Masih diperlukan pekerjaan untuk merapikan badan jalan, disusul lapis pondasi bawah, lapis pondasi atas baru disusul pengaspalan.
Hingga akhir 2021 Arta menargetkan pencapaian pekerjaan 65 persen.
Proyek akan dilanjutkan tahun 2022 dengan pencapaian proses hingga 95 persen.
Baca juga: Timbul KIPI, Vaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga untuk Nakes di Tulungagung Tidak Bisa Digenjot
Sisa 5 persen akan diselesaikan di tahun 2023 dengan memenuhi semua kelengkapan jalan.
Saat itu JLS Segmen Tulungagung-Trenggalek sudah sepenuhnya bisa dilewati.
“2023 tinggal kelengkapan jalan seperti marka dan guard rail (pagar pengaman),” ujar Arta.
Di segmen ini juga akan ada tiga rest area yang akan dibangun, dua di wilayah Tulungagung dan satu di Trenggalek.
Salah satunya ada Tumpak Untang yang masuk di wilayah Trenggalek, dengan luas mencapai 15 hektare.
Sedangkan di Tulungagung ada di dekat Pantai Brumbun dan di atasnya Pantai Klathak.
Pengadaan rest area ini atas permintaan kedua pemerintah daerah.
Arta menegaskan, pihaknya hanya bertugas menyiapkan lahan rest area.
Sedangkan pembangunan fasilitas di atasnya sepenuhnya diserahkan ke pemkab masing-masing.
“Kami bertugas mematangkan lahan, namun pemanfaatannya ada di pemerintah daerah. Saat ini masih proses pengurukan dan pemadatan,” pungkas Arta.
Segmen Tulungagung-Trenggalek digadang-gadang akan menjadi jalur wisata andalan.
Sebab jalur ini akan menghubungkan pantai di selatan Jawa yang ada di kedua kabupaten ini.
Sebelumnya pembangunan JLS telah membuka isolasi Pantai Gemah di Desa Keboireng, Kecamatan Besuki.
Pantai ini sebelumnya ada di tengah hutan dan hanya bisa dijangkau dengan jalan kaki atau dengan perahu.
Namun setelah ada JLS, pantai ini hanya berjarak sekitar 300 meter dari jalan sehingga menjadi pantai yang paling mudah diakses.
Pantai ini pun menjadi destinasi wisata paling ramai di Tulungagung, dengan jumlah kunjungan lebih dari 10.000 wisatawan saat libur panjang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/kendaraan-proyek-di-jalur-lintas-selatan-segmen-tulungagung-trenggalek-ilustrasi-jls.jpg)