Berita Jatim
Kepengurusan PPP Jatim Masih Kosong, Pengamat Politik Singgung Tantangan Menuju Pemilu 2024
Kekosongan kepengurusan di tubuh PPP Jatim dihkawatirkan mengganggu kinerja partai. Begini kata pengamat dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kondisi kekosongan kepengurusan di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Timur dikhawatirkan dapat mengganggu kinerja mereka sebagai partai politik.
Apalagi, tahun politik 2024 diprediksi penuh tantangan, sehingga persiapan matang menjadi keharusan bagi parpol yang ingin sukses.
Kekhawatiran itu, sejauh ini memang terus disampaikan berbagai elemen di PPP Jatim, menyusul belum adanya kepengurusan yang ditunjuk maupun definitif di tingkat DPW Jatim.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Andri Arianto menilai Pemilu 2024 memang menjadi tantangan tersendiri bagi PPP.
Termasuk dalam konteks Jawa Timur (Jatim).
Baca juga: BERITA TERPOPULER JATIM Bursa Pilpres 2024 Terus Mencuat hingga Harga Tes PCR Sesuai Arahan Presiden
Apalagi, sejumlah lembaga survei memang menunjukkan jika PPP saat ini masih butuh kerja ekstra untuk sukses di perhelatan politik mendatang.
"Nah, struktur partai memang harus diselesaikan untuk menghadapi proses Pemilu 2024," ungkap Andri saat dikonfirmasi dari Surabaya, Jumat (20/8/2021).
Secara umum, menurut Andri, partai politik memang harus menjauhi konflik internal.
Termasuk PPP, memang sebaiknya menghindari dinamika terlalu dalam di internal partai mereka.
Sebab, bisa jadi penghambat agenda strategis menuju kontestasi. Apalagi, tantangan di pemilu serentak 2024 tentu bukan perkara mudah.
Menurut Andri, idealnya PPP, harus mengingat betul pesan dari tokoh mereka misalnya Mbah Maimun Zubair tentang bagaimana berpartai.
Sehingga, menurut Andri dalam penyusunan struktur, dinamika yang sempat mencuat harus dipastikan tidak menggangu kinerja mereka sebagai partai politik.
Mengingat sejarah panjang PPP di perpolitikan tanah air. Andri mengungkapkan, tentu banyak pihak tak ingin partai berlambang ka'bah itu keteteran pada Pemilu 2024, apalagi sampai berpengaruh terhadap hasil.