Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Analisa Polisi Penyebab KMN Sumber Berkah Tenggelam Hingga Ungkap Kisah Heroik Nahkoda Kapal

Analisis penyebab tenggelamnya KMN Sumber berkah diduga karena adanya kebocoran pada bagian buritan kapal.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Hanif Manshuri
Satu diantara 3 ABK KMN Sumber Berkah yang selamat dan dirawat di PKU Muhammadiyah. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Karamnya kapal KMN 'Sumber Berkah' asal Lamongan, di perairan Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jatim, diduga karena adanya kebocoran pada bagian buritan kapal.

Analisis penyebab kejadian tersebut diperoleh pihak kepolisian berdasarkan keterangan yang disampaikan para anak buah kapal (ABK) korban selamat.

Jumlah ABK yang selamat itu, ada tiga orang. Diantaranya Suwaras (49) warga Blimbing, Uliyan Andafi (27) warga Blimbing, dan pria yang biasa akrab dipanggil, Ji warga Bojonegoro.

Ketiganya juga mengabarkan petugas bahwa masih ada delapan orang rekannya sesama ABK yang hilang di perairan tersebut.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko menduga, karamnya kapal nelayan tersebut, diduga karena adanya kebocoran pada bagian buritan d kapal, pada Minggu (15/8/2021) sekitar pukul 09.00 WIB.

Baca juga: Kisah 3 ABK Kapal Karam di Laut Masalembu yang Selamat, Pegangan Gabus Styrofoam Mengapung 4 Hari

"Mengalami kebocoran di bagian buritan kapal. Sehingga kapal seketika langsung tenggelam," katanya saat dihubungi TribunJatim.com, Jumat (20/8/2021).

Berdasarkan penuturan Suwaras (49) warga Blimbing, satu diantara tiga orang ABK selamat, kepada petugas Satpolairud Polres Lamongan.

Beberapa saat sebelum kapal sepenuhnya tenggelam, nahkoda bernama Waras, salah satu dari delapan orang korban hilang itu, sempat memberi perintah, untuk memakai alat pelampung.

Namun, lanjut Gatot, diduga panik, semua ABK melompat dengan mengambil benda-benda seperti jeriken, bambu dan gabus sebagai alat bantu darurat untuk mengapung.

"Selang waktu sekitar 3 jam seluruh ABK terpencar dikarenakan cuaca ekstrim," terangnya.

Lalu, bagaimana cara ketiga orang ABK kapal nahas itu, bisa selamat.

Ternyata, setelah empat hari tiga malam terombang-ambing di lautan tersebut. Mereka akhirnya diselamatkan oleh sebuah kapal nelayan pemancing yang kebetulan melintas di kawasan perairan tersebut.

Mengandalkan gabus styrofoam, lanjut Gatot, Suwaras bersama kedua rekannya itu mengapung selama empat hari tiga malam, sebelum akhirnya muncul perahu pemancing yang mendekat dengannya.

Setelah tubuh ketiganya yang lunglai itu diangkat ke atas kapal penolong darurat itu. Mereka sempat berkeliling kawasan perairan tersebut kurun waktu tiga jam, dengan harapan dapat menemukan kedelapan orang ABK yang berpencar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved