Berita Jatim
Kisah 3 ABK Kapal Karam di Laut Masalembu yang Selamat, Pegangan Gabus Styrofoam Mengapung 4 Hari
Cerita tiga ABK kapal KMN Sumber berkah yang selamat dari insiden kapal tenggelam di perairan Sumenep
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Berpegangan gabus styrofoam agar tetap mengapung, ternyata menjadi kunci selamat tiga orang anak buah kapal (ABK) KMN 'Sumber Berkah' yang karam di Perairan Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jatim.
Tiga orang yang dinyatakan selamat dari insiden nahas itu, diantaranya Suwaras (49) warga Blimbing, Uliyan Andafi (27) warga Blimbing, dan pria yang biasa akrab dipanggil, Ji warga Bojonegoro.
Kurun waktu empat hari tiga malam mengambang di tengah lautan, membuat tubuh mereka lunglai. Kini, mereka sedang menjalani perawatan di pusat layanan kesehatan (Fasyankes) yang ada di Kabupaten Lamongan.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko menerangkan, bagaimana cara ketiga orang ABK kapal nahas itu, bisa selamat.
Ternyata, setelah empat hari tiga malam terombang-ambing di lautan tersebut. Mereka akhirnya diselamatkan oleh sebuah kapal nelayan pemancing yang kebetulan melintas di kawasan perairan tersebut.
Baca juga: Insiden Kapal Nelayan Lamongan Tenggelam di Perairean Sumenep Berikut Data 8 ABK Yang Masih Hilang
Kisah itu, disampaikan oleh Suwaras (49) warga Blimbing, kepada petugas kepolisian. Ia merupakan satu diantara tiga orang ABK yang selamat dalam insiden kapal karam tersebut.
Mengandalkan gabus styrofoam, lanjut Gatot, Suwaras bersama kedua rekannya itu mengapung selama empat hari tiga malam, sebelum akhirnya muncul perahu pemancing yang mendekat dengannya.
"Mereka melihat nelayan pancing yang melintas untuk minta bantuan," katanya saat dihubungi TribunJatim.com, Jumat (20/8/2021).
Setelah tubuh ketiganya yang lunglai itu diangkat ke atas kapal penolong darurat itu.
Gatot menambahkan, mereka sempat berkeliling kawasan perairan tersebut kurun waktu tiga jam, dengan harapan dapat menemukan kedelapan orang ABK yang berpencar.
"Selama kurang lebih 3 jam, namun tidak membawakan hasil," tuturnya.
Lantaran kondisi tubuh Suwaras dan dua rekannya itu dikhawatirkan makin memburuk, lanjut Gatot, perahu pemancing tersebut memutuskan kembali ke dermaga di kawasan perairan Lamongan.
Tujuannya, mencari Fasyankes terdekat, guna memulihkan kondisi tubuh korban. Kabarnya, ketiganya telah mendapat penanganan medis di RS PKU Muhammadiyah, Lamongan.
"Agar dapat pertolongan medis dan melaporkan kejadian tersebut Ke Kantor Satpolairud Polres Lamongan," pungkasnya.