Berita Blitar
Harga Pakan Naik dan Harga Telur Anjlok, Peternak di Blitar Mengaku Rugi Rp 1 Juta per Hari
Sejak harga pakan mahal dan harga telur jatuh, Yesi Yuni, peternak ayam asal Talun, Kabupaten Blitar, terus merugi rata-rata Rp 1 juta per hari.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Ndaru Wijayanto
Dikatakannya, kondisi para peternak ini sebenarnya sudah terjadi sejak awal pandemi 2020 lalu dan bertambah parah tahun ini.
"Jumlah peternak ayam di Blitar mencapai 4.500 peternak," ujarnya.
Menurutnya, beberapa hari lalu memang ada pertemuan antara peternak dengan perwakilan Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian di Blitar.
Pertemuan itu terkait tuntutan peternak soal harga jagung sesuai Permendag yaitu, Rp 4.500 per kilogram.
Tetapi, kata Suryono, hasil pertemuan dengan perwakilan Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian tidak sesuai harapan para peternak.
Pemerintah hanya mampu memberikan subsidi transport angkut jagung sebesar Rp 200 per kilogram dan kuotanya tidak banyak.
"Sehingga kami bingung membaginya. Kebutuhan jagung peternak di Blitar mencapai 1.200 ton per hari. Sedang kuota subsidi transport tidak mencapai kebutuhan jagung peternak di Blitar," katanya.
Seperti diketahui, sejumlah peternak ayam petelur di Blitar Raya mendatangi bank BUMN di Kota Blitar, Selasa (14/9/2021).
Para peternak ingin menyampaikan aspirasi agar pemerintah memberikan kebijakan pemutihan bunga dan penundaan cicilan pokok pinjaman lewat bank BUMN.
Saat ini, kondisi para peternak sedang terpuruk di tengah mahalnya harga jagung dan anjloknya harga telur sehingga mereka tidak bisa membayar angsuran pinjaman di bank.