Kilas Balik
Lompat ke Jurang, Suster Ola Ungkap Bisa Selamat dari Serangan KKB Papua, Trauma Lihat Rekan Disiksa
Suster Ola ungkap detik-detik dirinya bisa selamat dari serangan KKB Papua, trauma lihat rekan disiksa.
Penulis: Alga | Editor: Arie Noer Rachmawati
Dari tempat persembunyiannya, Ola melihat rekan-rekannya disiksa.
KKB, kata Ola, melakukan tindakan tak manusiawi pada tiga temannya di tengah jurang.
"Ketiganya ditelanjangi, disiksa, wajahnya dipukul bahkan ada yang ditikam."
"Membuat ketiga suster ini tak berdaya dan pingsan," ujar Ola pilu.
Dalam kondisi itu, KKB malah melemparkan lagi ketiga temannya ke jurang.
Beruntung, suster A dan K berhasil selamat dan sadar dari pingsannya.
Sedangkan suster G ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Tak hanya itu, di Distrik Kiwirok, KKB juga menembak seorang anggota TNI pada hari yang sama.

Diberitakan sebelumnya, ada sembilan tenaga kesehatan (nakes) dan Prada Ansyar yang berhasil dievakuasi dari Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, ke Jayapura menggunakan helicopter, pada Jumat (17/9/2021) siang.
Dari sembilan nakes tersebut, enam lainnya dalam kondisi sehat, sedangkan tiga nakes saat turun dari helikopter langsung dibawa oleh mobil ambulans ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Kasdam XVII/Cenderawasih, Brigjen TNI Bambang Trisnohadi mengatakan, pihaknya baru mengevakuasi 10 orang dimana ada sembilan nakes dan satu prajurit yang terluka saat kontak tembak antara TNI dan KKB di wilayah Distrik Kiwirok.
"Yang mengalami luka tembak ada 1 prajurit, satu dokter tangannya patah karena dipukul dengan benda tumpul, sedangkan lainnya dalam kondisi sehat," kata Bambang kepada awak media termasuk Tribun-Papua.com di Makodam XVII/Cenderawasih.
Kata Bambang, dari para nakes tersebut, ada yang dipukul, ditikam, dipanah, hingga kena sayatan benda tajam.
Berikut korban yang berhasil dievakuasi pertama kali, yaitu:
Dokter Restu Pamanggi, Marselinus Ola Attanila, Manuel Abi, Martinus Deni Satya, Lukas Luji Patra, Siti Khodijah, Katriyanti Tandila, Kristina Sampe Tonapa, dan Prada Ansyar dari Yonif 403.