Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Pembunuhan di Subang Lebih Rumit dari Kasus Kopi Sianida, Diduga Sang Pelaku 'Orang Terdekat'
Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang lebih rumit dari kasus kopi Sianida. Pakar Mikro Ekspresi Poppy Amalya duga pelaku orang dekat.
TRIBUNJATIM.COM - Sebulan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, namun pelakunya belum juga ditemukan.
Psikolog dan Pakar Mikro Ekspresi Poppy Amalya turut menyoroti kasus pembunuhan yang merenggut nyawa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Subang, Jawa Barat.
Poppy Amalya menduga jika pelaku pembunuhan tersebut merupakan orang terdekat.
"Karena ini adalah keluarga terdekat, berarti suspeknya adalah orang yang sering keluar masuk, orang yang sering ada di situ, yang memang merupakan part, bagian dari orang terdekat," ungkapnya dalam YouTube Kompas TV, Senin (20/9/2021) .
Baca juga: Sosok Pengancam Tuti Lancang ke Keluarga, Diungkap Identitasnya: Jorok, Ucapan Yosef Perkuat Bukti
Baca juga: Tak Diungkap di TV, Kesaksian Ujang Lihat Yosef Bersihkan Lantai Rumah Korban di Subang: Ember Besar
Namun, dia juga menerangkan jika orang terdekat yang dimaksud belum tentu keluarga.
Orang terdekat bisa diartikan kerabat lain .
"Terdekat itu kan radiusnya macam-macam ya, keluarga terdekat, sahabat terdekat, teman terdekat, yang mengenal secara personal, yang tidak ada penolakan terhadap si korban," jelasnya.
Sejak polisi menyatakan jika kasus ini merupakan kasus pemunuhan pada Rabu (18/8/2021), hingga kini belum ada orang yang ditetapkan sebagai tersangka.
Polisi menyimpulkan jika kasus ini merupakan kasus pembunuhan berencana.
Lebih lanjut, Poppy mengerti jika polisi mengalami kesulitan dalam mengungkap kasus ini.
Baca juga: Yosef Dituduh Akting di Hari Penemuan Jasad Ibu-Anak Subang, Kakak Tuti Langsung Ingat Mimin: Berani
Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Kerajaan Angling Dharma hingga Cara Cek Kelolosan Kartu Prakerja Gelombang 21
"Enggak bisa sembarangan karena harus sinkron si A, sinkron sama si B, ceritanya semua sama, sehingga enggak salah dalam menjustifikasi sesuatu," ungkapnya.
Menurutnya hal itu sesuai dengan keterangan polisi yang menyebutkan tidak membutuhkan pengakuan.
Proses penyelidikan akan berfokus pada scientifik investigation.
"Yang dibutuhkan adalah semua fakta-fakta yang di lapangan," ujarnya.
Hal itulah yang membuat proses panjang dalam penyelidikan kasus ini.
