Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Politik

Jadi Pembicara di Forum Mahasiswa, Anwar Sadad Optimistis Wajah Politik Masa Depan

- Wakil Ketua DPRD Jatim Anwar Sadad mengaku optimistis dengan masa depan politik Indonesia bakal lebih baik.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Januar
TribunJatim.com/Yusron Naufal Putra
Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur, Anwar Sadad saat ditemui dalam kesempatan acara di Surabaya, 2021. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wakil Ketua DPRD Jatim Anwar Sadad mengaku optimistis dengan masa depan politik Indonesia bakal lebih baik. 

Optimisme itu disampaikan Sadad, lantaran dirinya melihat pemuda yang juga peduli dan konsen terhadap isu-isu terkait bangsa dan negara.

"Saya optimis wajah masa depan politik di Indonesia akan lebih baik," kata Sadad, saat menjadi pembicara dalam seminar terkait wacana amandemen UUD 1945 dalam perspektif akademis, di UIN KH Achmad Siddiq Jember, Kamis (23/9/2021) dikutip dari keterangan tertulis.

Di hadapan puluhan mahasiswa itu, Sadad mengaku gembira lantaran kaum pemuda, peduli terhadap persoalan kebangsaan dan konstitusi.

Disisi lain, kegiatan semacam itu diapresiasi Sadad, karena setidaknya dapat mematahkan anggapan terkait bahwa generasi millenial mulai apatis terhadap isu dan persoalan politik kebangsaan.

"Tapi hari ini saya merasa exited, tema tentang konstitusi dan wacana amandemen didiskusikan dengan cukup serius oleh anak-anak muda," terang Sadad.

Seminar tersebut diikuti perwakilan senat mahasiswa perguruan tinggi keagamaan Islam Negeri se Jawa dan Nusa Tenggara. Kegiatan itu merupakan rangkaian agenda Musyawarah Wilayah yang digelar selama dua hari.

Terkait tema itu, Sadad yang juga politisi Gerindra itu menyatakan wacana tentang perlu tidaknya amandemen memang sejauh ini memantik pro kontra. Munculnya pro kontra itu, ucap Sadad, masing-masing dengan argumentasi.

Bagi yang pro amandemen, lanjut Sadad, didasari pada dinamika dan perkembangan hubungan politik dan sosial yang terus berubah, sebagai suatu keniscayaan sejarah.

"Terutama dalam hal untuk membatasi kekuasaan agar tidak sewenang-wenang, di satu sisi, dan menjamin kedaulatan dan hak-hak warga, di sisi lain," ungkapnya.

Baca juga: Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya Arogan, Minta Wartawan Mundur Saat Wawancara Kapolres

Begitu pula yang menolak, mereka memiliki alasan. Pikiran yang menolak amandemen juga dapat dipahami sebagai kekhawatiran terbelahnya bangsa ini yang telah dengan susah payah dipersatukan para founding fathers.

"Faktanya selalu ada dialektika antara kekuatan yang mengusung spirit of nationalism dan mereka yang mengusung spirit of constitutionalism," pungkas Sadad. 

Kumpulan berita Jatim terkini

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved