Berita Tulungagung
Monyet di Wisata Ketekan Tulungagung Terdampak PPKM, Kekurangan Pakan Sampai Pergi ke Perkampungan
Monyet-monyet di Wisata Ketekan Ngujang Tulungagung terpengaruh PPKM, mereka kekurangan makanan sampai pergi ke perkampungan warga.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Pengunjung Wisata Ketekan di Makam Desa Ngujang, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, terlihat memberi makan monyet-monyet dengan telur puyuh.
Primata ekor panjang ini dengan tertib mengambil telur dan makan hingga kenyang.
Keberadaan monyet ini menjadi bagian dari atraksi wisata bagi pengunjung makam umum Desa Ngujang.
Monyet-monyet ini juga banyak mendapatkan makanan keseharian dari para pengunjung yang datang.
Namun selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), monyet-monyet ini banyak yang kekurangan pakan.
“Otomatis terpengaruh PPKM karena jumlah kunjungan menurun drastis. Yang kasih makan juga berkurang,” ungkap Juru Kunci Makam Desa Ngujang, Ribut Ketekan, Senin (27/9/2021).
Sebelum masa pandemi Covid-19 (virus Corona), setiap hari ada sekitar 100 orang pengunjung Wisata Ketekan.
Meski tidak semuanya memberi makan, namun jumlah makanan yang dibawa pengunjung cukup membuat monyet-monyet di lokasi ini terjamin.
Namun saat PPKM, jumlah pengunjung turun sekitar 20-30 orang per hari.
“Otomatis jumlah makanan yang dibawa pengunjung juga turun. Dampaknya langsung ke monyet,” sambung Ribut.
Karena pakan dari para pengunjung tidak mencukupi, monyet-monyet ini banyak yang pergi ke perkampungan.
Baca juga: Partai NasDem Akan Melaporkan Pemilihan Wakil Bupati Tulungagung ke Bawaslu dan Penegak Hukum
Mereka mencari makan kadang dengan merusak rumah warga, atau mencuri makanan di toko warga.
Ada pula yang tertabrak kendaraan yang lewat saat mencari makan di jalan.
“Akhirnya ada yang mati karena tertabrak kendaraan yang lewat. Kasihan sekali,” ucap Ribut.