Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Monyet di Wisata Ketekan Tulungagung Terdampak PPKM, Kekurangan Pakan Sampai Pergi ke Perkampungan

Monyet-monyet di Wisata Ketekan Ngujang Tulungagung terpengaruh PPKM, mereka kekurangan makanan sampai pergi ke perkampungan warga.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
Pengunjung memberi makan monyet di Wisata Ketekan Ngujang, Tulungagung, Senin (27/9/2021). 

Agar bisa membantu para monyet ini, Ribut kerap merogoh kantong pribadi untuk membeli kacang.

Sebenarnya monyet-monyet ini bisa bertahan hidup dengan memakan pucuk dedaunan yang muda.

Namun karena jumlah pepohonan kini juga terbatas, ketersediaan makanan tidak mencukupi untuk seluruh koloni.

“Kalau jumlah pastinya (monyet) belum diketahui. Tapi mereka selalu bergerak secara berkelompok,” ungkap Ribut.

Selepas Bulan Suro, jumlah pengunjung Wisata Ketekan mulai meningkat kembali.

Hal ini memberi harapan monyet-monyet kembali mendapat pasokan makanan yang mencukupi dari para pengunjung.

Saat Bupati Heru Tjahjono, monyet-monyet di Makam Desa Ngujang ini mendapat jatah 10 tandan pisang serta telur per minggu.

Selain itu berbagai tanaman buah juga ditanam untuk menjamin makanan seluruh koloni primata  di tempat ini.

Namun setelah Heru Tjahjono tidak lagi menjabat bupati, kebijakan ini berubah.

Monyet-monyet mayoritas menggantungkan kebutuhan makan dari pemberian wisatawan.

“Wisatawan masuk kan juga tidak dipungut biaya. Namun mereka punya kesadaran untuk memberi makan monyet-monyet di sana,” ucap Ribut.

Monyet Ngujang menjadi salah satu ikon Kabupaten Tulungagung.

Pengendara dari luar kota bisa melihat koloni monyet di Jembatan Ngujang, tidak jauh dari Makam Desa Ngujang.  

Monyet-monyet ini berada di jembatan untuk berjemur atau menunggu pemberian makan dari orang yang lewat.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved