Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tuban

36 SD Negeri di Tuban Digabungkan Menjadi 18 Sekolah, Dipicu Minimnya Siswa

Banyak sekolah dasar negeri (SDN) di Kabupaten Tuban yang digabungkan atau merger. Dari jumlah 583 SDN yang tersebar di seluruh....

Penulis: M Sudarsono | Editor: Ndaru Wijayanto
surya/sudarsono
Suasana lingkungan SDN Kembangbilo 2 yang dimerger dengan SDN Kembangbilo 1 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Mochamad Sudarsono

TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Banyak sekolah dasar negeri (SDN) di Kabupaten Tuban yang digabungkan atau merger.

Dari jumlah 583 SDN yang tersebar di seluruh kecamatan, 36 sekolah di antaranya telah dilebur menjadi 18.

Hal itu dilakukan karena adanya kekurangan jumlah siswa baru dan juga terlalu banyaknya siswa di beberapa sekolah. Sedangkan sarana dan prasarana yang tidak mencukupi. 

Seperti SDN Kembangbilo 2 yang dimerger atau digabungkan dengan SDN Kembangbilo 1, karena SDN tersebut kekurangan jumlah siswa baru.

"Penutupan SDN Kembangbilo 2 Kecamatan Tuban dilakukan sejak per 1 September 2021. Sejak tahun 2010 jumlah siswa menurun, sampai dengan terakhir tahun 2021 hanya tinggal memiliki 8 orang siswa," kata Kepala SDN Kembangbilo 2, Joko Supeno kepada wartawan, Rabu (29/9/2021).

Joko yang kini menjabat Kepala SDN Kembangbilo 1 menjelaskan, menurunnya jumlah siswa SDN Kembangbilo 2 dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Pertama, angka kelahiran di desa yang rata-rata per tahun 40 bayi.

Kemudian, juga terdapat tiga lembaga setingkat sekolah dasar, yaitu SDN Kembangbilo 1 dan SDN Kembangbilo 2 serta ada Madrasah Ibtidaiyah (MI).

Sehingga faktor ini mempengaruhi jumlah siswa yang sekolah di lembaga pendidikan setingkat SD.

"Ada beberapa faktor yang mempengaruhi menurunnya siswa, seperti yang saya sebut. Untuk siswa SDN Kembangbilo 2 digabungkan dengan SDN Kembangbilo 1," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban, Nur Khamid menyatakan, penggabungan atau merger 18 SDN dilakukan untuk efektivitas dan efisiensi pembelajaran.

Penggabungan ini tidak serta merta adanya sekolah yang kekurangan murid, namun juga ada sekolahan yang muridnya banyak tetap dimerger.

"Sekolah yang muridnya banyak tetap dimerger karena tidak memiliki sarana prasarana yang memadai. Ini untuk efektivitas dan efisiensi pembelajaran," ungkapnya.

Mantan Sekretaris Dinas Pendidikan Tuban ini mengatakan, belasan SDN yang dimerger tersebut tersebar di Kota dan pinggiran Kabupaten.

Di antaranya di Kecamatan Rengel sebanyak tiga lembaga, kemudian di Kecamatan Parengan terdapat empat lembaga.

Untuk SDN di kawasan Kota Tuban yang dimerger yaitu SDN Kembangbilo 2 dan SDN Bejagung I Kecamatan Semanding.

Mengenai aturan merger sesuai dengan aturan dana BOS, diminta untuk sekolah-sekolah yang muridnya kurang dari 60 selama 3 tahun berturut-turut untuk segera digabungkan.

Tetapi ada juga sekolah di Kabupaten Tuban yang muridnya lebih dari 60 tetap digabung, dalam rangka efektivitas dan efesiensi.

"Tidak hanya karena kekurangan murid, yang kelebihan juga dimerger untuk efektifitas. Ada 18 sekolah dari total 583 sekolah SD yang digabung," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved