Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madura

Demo Ricuh, Polisi dan Mahasiswa Baku Pukul di Depan Kantor Disperindag Sumenep

Aksi demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Perjuangan Demokrasi Rakyat (GPDR) Sumenep dan aparat kepolisian di Jalan Raya Urip Sumoharjo

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Ali Hafidz
Mahasiswa saat menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Disperindag Sumenep ricuh dengan polisi, Jumat (1/10/2021). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNJATIM.COM, SUMENEP - Aksi demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Perjuangan Demokrasi Rakyat (GPDR) Sumenep dan aparat kepolisian di Jalan Raya Urip Sumoharjo berakhir ricuh, Jumat (1/10/2021).

Demo digelar di depan kantor Disperindag Sumenep dan menuntut pertama segera selesaikan dan maksimalkan dua pasar tradisional (kecamatan Batuan dan Kangayan).

Tuntutak kedua, mahasiswa meminta Disperindag transparan dalam anggaran miliaran juta itu dan ketiga usut tuntas dan berhentikan penanggung jawab dua pasar tradiaional yang mamgkrak tersebut.

Namun, massa mahasiswa merasa kecewa dengan respon Kepala Disperindag Sumenep, Agus Dwi Saputra yang meninggalkan aksi setelah sempat adu mulut dengan demonstran.

Baca juga: Mahasiswa Blokir Jalan dan Bakar Kertas Karena Kecewa Respon Kadisperindag Sumenep 

Para demonstran ini tidak menerima, lalu marah dan kecewa yang dilampiaskan dengan memblokir Jalan Raya Urip Sumoharjo sambil membakar kertas dan sandal.

Saat itu, aparat keamanan yang berjaga menghalau demonstran dan terjadi aksi saling dorong dan baku pukul.

Terlihat langsung media TribunMadura.com di lokasi, aparat keamanan dari kepolisian Polres Sumenep memukul mundur mahasiswa.

Api berhasil dipadamkan dengan alat pemadam api ringan oleh petugas kepolisian dan gesekan panas baku hantam antara mahasiswa dan polisi berlangsung.

"Jangan bakar-bakar, ini mengganggu keselamatan rakyat. Hai, berhenti," kata salah satu polisi dalam pengamanan demonstrasi itu.

Suasan dalam demintrasi ricuh itu membuat semu warga pengendara terlihat panik.

"Ayo bawa itu," kata pihak keamanan.

Sebelumnya, puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Perjuangan Demokrasi Rakyat (GPDR) Sumenep menggelar demonstrasi depan kantor Disperindag di Jalan Raya Urip Sumoharjo pada hari Jumat (1/10/2021).

Mereka datang untuk memprotes soal "pembangunan dan pengelolaan pasar tradisional" yang dinilai mangkrak sejak tiga tahun lalu.

Pantauan TribunMadura.com di lokasi pukul 14.15 WIB, membawa sejumlah poster dengan tulisan "Rakyat tidak butuh janji, tapi butuh bukti. Anggaran pembangunan pasar puluhan miliaran, pasarnya tidak difungsikan, Disperindag tutup mata, anggarannya kemana aja" tulisnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved