Berita Tulungagung
Satu Guru Setingkat SMA di Tulungagung Terkonfirmasi Covid-19, Namun Tidak Ada Penularan di Sekolah
Seorang guru setingkat SMA/SMK di Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung terkonfirmasi Covid-19
Penulis: David Yohanes | Editor: Januar
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanea
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG -Seorang guru setingkat SMA/SMK di Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung terkonfirmasi Covid-19.
Namun Dinas Kesehatan memastikan guru berinisial M ini tidak menimbulkan klaster di sekolahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rokhmat, mengatakan sebelumnya M menghubungi layanan Public Safety Center (PSC), Selasa (5/10/2021).
"Dia mengeluhkan ada gejala, lalu menghubungi PSC. Dia bersama anaknya," ungkap Kasil, Kamis (7/10/2021).
M lalu dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) di Puskesmas Ngantru.
Kasil mengungkapkan, selama ini M punya penyakit diabetes.
Ia mengalami gangguan penglihatan dan tidak pernah masuk ke sekolah.
"Beliau tetap mengajar, tapi dari rumah secara daring. Jadi tidak pernah berinteraksi di sekolah," ungkapnya.
Tim tracing Dinkes telah melakukan komunikasi dengan pihak sekolah tempat M mengajar.
Penjelasannya sama, M selama ini mengajar secara daring dan tidak pernah ke sekolah.
Dengan demikian tidak ada kontak erat di sekolah dan tidak sampai menimbulkan klaster.
Baca juga: Gelar Rakernas di Surabaya, Dekopin Rumuskan Langkah Strategis Digitalisasi Koperasi
"Jadi tidak ada pelacakan di sekolah, karena yang bersangkutan tidak pernah ke sekolah," sambung Kasil.
Pelacakan hanya dilakukan pada keluarga M saja.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur wilayah Tulungagung dan Trenggalek, Solikin, mengaku kejadian itu tidak berpengaruh pada pembelajaran tatap muka.
Guru tersebut bisa digantikan oleh guru lain untuk mengajar murid yang ditinggal selama perawatan.
"Pembelajaran tetap berjalan seperti biasa. Perannya digantikan guru lain," terang Solikin.
Lanjut Solikin, jika pun ada guru yang terkonfirmasi di sekolah, pembelajaran akan tetap berlanjut.
Mereka yang terkonfirmasi akan diistirahatkan untuk perawatan.
Namun mereka yang sehat tetap akan melanjutkan pembelajaran seperti biasa.
" Yang kena saja yang diistirahatkan, sekolah tetap jalan. Kalau semu diliburkan, anak-anak yang dirugikan," pungkas Solikin. (David Yohanes)
Kumpulan berita Tulungagung terkini