Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Istri Yoris Didatangi Amalia di Mimpi, Anak Yosef Kuak Ciri Pelaku: Muda, Kasus Subang Belum Selesai

Istri Yoris baru-baru ini mengaku didatangi Amalia di dalam mimpinya, yang ternyata menguak ciri-ciri pelaku kasus Subang tersebut.

Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
TribunJabar.ID
Kondisi makam Amalia dan Tuti di Subang yang masih belum selesai kasusnya 

TRIBUNJATIM.COM - Istri Yoris anak dari Tuti dan kakak dari Amalia, dua korban dalam kasus Subang itu, dimana istri Yoris didatangi Amalia di mimpi.

Amalia korban kasus Subang menurut istri Yoris mendatangi dan Amalia ungkap ciri-ciri pelaku.

Hingga saat ini, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang belum sepenuhnya benar-benar selesai.

Tersangka masih belum ditemukan hingga saat ini.

Polisi terus berusaha keras mencari petunjuk baru untuk bisa memastikan pembunuh sebenarnya.

Baca juga: Buru Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Polisi Telusuri Aliran Dana, Amalia Rupanya Punya 2 Rekening

Sementara itu, keluarga yang sudah mengikhlaskan kepergian Amalia dan Tuti memang masih kerap mendapat hal-hal baru.

Misalnya saja terkait adanya mimpi dialami istri Yoris.

Yoris bahkan sampai memimpikan korban dan Yoris dapat pesan memilukan.

Bukan hanya Yoris, Yanti istri Yoris juga turut mengenang sosok almarhumah Tuti dan Amalia.

Yanti Jubaedah, sang istri Yoris
Yanti Jubaedah, sang istri Yoris (YouTube/KOMPASTV - Tribun Jabar/Dwiki Maulana)

Diakui Yanti, ia baru-baru ini memimpikan sang adik ipar, Amalia.

Di dalam mimpi tersebut, Yanti yang merupakan istri dari kakak almarhumah Amalia itu masih ingat percakapannya dengan sang adik ipar.

Saat itu Yanti sempat bertanya kepada Amalia soal pacarnya, Dicky.

Baca juga: Terjawab DNA Bisa Berceceran, Danu Ngaku Pasrah saat Diajak Masuk Mobil Tempat Jasad Tuti dan Amalia

"Amel lagi ngecas pegang HP terus, Saya bilang Kang Dicky udah dikasih belum Amel ada di rumah teteh. (kata Amel) 'enggak mau ah ribet, Kang Dicky suka teleponin terus, Kang Dicky kan khawatiran'," kenang Yanti.

Tak cuma itu, Yanti juga sempat berbincang dengan Amalia tentang pembunuhan.

Di mimpi itu, Amalia rupanya sempat menyebutkan ciri-ciri pembunuhnya.

Potret Amalia korban pembunuhan di Subang semasa hidup. Sempat bersikap aneh.
Potret Amalia korban pembunuhan di Subang semasa hidup. Sempat bersikap aneh. (Instagram Amalia Mustika Ratu)

Diungkap Amalia dalam mimpi, pembunuhnya itu adalah seseorang yang usianya masih muda, yakni 24-25 tahun.

"Terus Amel nyamperin gini (Yanti tanya ke Amel) 'siapa yang bunuh Amel ?'. Dia (Amel) kasih tahu (pembunuhnya) seumuran, antara 24 -25 tahun, masih muda. Udah gitu aja keburu kebangun," pungkas Yanti.

Firasat dan mimpi yang datang itu tentu saja belum menjawab siapa sebenarnya pelaku pembunuh Amalia dan Tuti.

Baca juga: 54 Saksi Diperiksa Terkait Kasus Pembunuhan di Subang, Masih Ada Barang Bukti Tertinggal di TKP

Kasus Subang hingga mencapai 60 hari belum menemukan siapa pelaku pembunuh Tuti dan Amalia.

Kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Kabupaten Subang, Jawa Barat, terus menjadi bahan perbincangan di publik.

Jasad keduanya ditemukan ditumpuk di bagasi Alphard di rumahnya di Dusun Cisueti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.

Sudah banyak saksi yang diperiksa.

Yosef dan Yoris urus rekening korban Tuti dan Amalia, korban di Subang. Gaya kontras.
Yosef dan Yoris urus rekening korban Tuti dan Amalia, korban di Subang. Gaya kontras. (TribunJabar)

Bahkan, kasus ini menjadi atensi Mabes Polri. 

"Gereget banget sih kalau dibilang. Saya terus mengikuti perkembangan dari kasus itu, jadi saya menunggu perkembangannya terus-menerus," ucap seorang warga di Desa Jalancagak, yang enggan disebutkan namanya, Jumat (15/10/2021).

Menurutnya, kasus kematian Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu sudah terlalu berlarut-larut.

"Kalo enggak salah sudah hampir dua bulan kan ya kasus itu. Sudah lama banget sih kalau menurut saya," katanya.

Kendati demikian, dia tetap yakin polisi mampu menjawab banyak pertanyaan kasus tersebut dengan menemukan pelakunya.

"Saya jelas menunggu perkembangannya. Apalagi kalau misalkan segera dipublikasikan," ujarnya.

Baca juga: Rahasia yang Disimpan Yosef di Balik Tewasnya Tuti-Amalia, Adik Yakin Yosef Bukan Pelaku: Tertutup

Belakangan, fakta terbaru kembali muncul.

Yosef, suami Tuti Suharini sekaligus ayah dari korban Amalia Mustika Ratu disebut-sebut sebagai saksi pertama yang ada di TKP.

Selain Yosef, Mimin, Yoris dan kerabat lainnya, warga sekitar pun turut memberikan kesaksiannya.

Dua di antaranya adalah Ujang, petugas kebersihan dan Ketua RT setempat, bernama Dede.

Keduanya merupakan saksi saat situasi pertama kali penemuan mayat di Subang berada di TKP, selain Yosef.

Kini Dede, Ketua RT Jalan Cagak itu mengungkapkan fakta baru adanya saksi lain bernama Wawan yang melihat Yosef menelepon sambil marah-marah.

Yosef menggelar pengajian hari ke-50 meninggalnya Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di rumahnya.
Yosef menggelar pengajian hari ke-50 meninggalnya Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di rumahnya. (YouTube Kompas TV - Istimewa/Dok Fajar Sidik)

Ketua RT itu pun menceritakan, saat menyaksikan situasi pertama kali mengetahui ada tragedi di rumah Yosef.

Hal ini diungkapkan Kepala Desa Jalan Cagak, Indra Zaenal saat mengobrol dengan dua saksi tersebut, lewat kanal Youtube-nya yang diunggah (14/10/2021).

Indra Zaenal, Kepala Desa Jalan Cagak menanyakan awal mula penemuan jasad Tuti dan Amalia di lokasi bersama Yosef.

Kemudian, Ujang petugas kebersihan mulai menceritakan kronologi saat ia dimintai bantuan Yosef.

Ia mengatakan saat itu Yosef memanggil dari kejauhan, sekira tiga meter.

“Pak Ujang, Pak Ujang pang milariken bumi abdi itu, acak-acakan, pangningalikeun we lah,”

(Pak Ujang, Pak Ujang tolong lihat di rumah saya, seperti berantakan,)” ujar Ujang meniruka Yosef.

Setelah itu, kata Ujang Yosef berlari kecil ke dalam rumah, dan dirinya mengikutinya dari belakang.

Saat sampai di TKP, sementara Yosef masuk ke rumah, Ujang mengaku dirinya tak berani masuk.

Saat tiba Ujang mengaku tak melihat motor Yosef, namun ia melihat satu unit motor berada di dalam rumah.

Ia juga tidak melihat secara detail darah atau air mengalir di dalam rumah.

Ujang mengaku hanya melihat kondisi berantakan di ruang tamu yang agak berantakan.

Karena tak berani masuk ke dalam, Ujang memilih pergi mengecek situasi di belakang rumah.

Di sana ia melihat banyak darah sehingga membuatnya kaget hingga memutuskan untuk melapor ke Ketua RT setempat.

Kemudian Indra Zaenal bertanya apakah Ujang melihat genangan air yang ada di bawah mobil.

Ujang pun mengatakan saat di TKP di mobil Alphard tidak melihat bercak darah namun melihat genangan air tersebut.

Lanjut Ujang bercerita karena melihat darah yang masih segar itu, ia pun langsung berinisiatif melapor ke Ketua RT.

“Pak RT, Pak RT kaditu heula, di bumi Pak Yosef aya seeur darah,” ucap Ujang.

Setelah Ujang melapor Ketua RT, karena kondisi jalan, Dede memutuskan melewati jalan kebun di sekitar rumah TKP.

Melihat situasi di depan rumah sudah ramai, ia melihat kondisi TKP berada di belakang.

Di sana betapa terkejutnya Dede melihat banyaknya darah di pintu belakang.

Kemudian, Dede mulai menceritakan polisi meminta bantuannya untuk mengumpulkan para saksi, termasuk di antaranya para remaja.

Kemudian, Dede mengabsen satu per satu saksi yang ia kumpulkan tersebut.

Dede pun menceritakan adanya saksi bernama Wawan yang melihat Yosef menelepon sambil marah-marah.

Ia pun meminta kepada Wawan untuk mengatakan keterangan tersebut kepada polisi.

“Sok atuh Wan saurkeun anu nelepon enjing-enjing Pak Yosef teh, kumaha kronologina ka Pak Aep (polisi),” ujar Dede menirukan ucapannya saat itu.

Saat itu diakui Dede ia mengira Yosef marah-marah saat menelpon itu setelah ia dan Yosef melapor ke polisi.

Ternyata Dede mendapat keterangan dari Wawan yang melihat Yosef menelepon sambil marah-marah pagi-pagi sebelum Wawan narik muatan.

“Sanes Pak RT, tah Mang Ujang oge ngupingnya, abdi ti parapatan narik muatan arah ka kulon duka ka Jambu duka ka Ciseuti, ninggal Pak Yosef di SD Sawo ekeur nelepon ambek-ambekan, duka cenah nelepon saha-sahana mah,”

(Bukan Pak RT, kata Wawan, Ujang juga mendengar, saya dari perempatan jalan narik muatan ke arah jalan Jambu dan Ciseuti, melihat Pak Yosef di SD Sawo sedang menelepon sambil marah-marah, saya tidak tahu ia menelpon siapa),” tutur Dede menerikukan perkataan Wawan.

Dede pun menceritakaan saat itu Wawan akan menghampiri Yosef, namun karena situasi Yosef sedang marah-marah, ia pun langsung berangkat.

Setelah itu, kata Dede, Wawan justru menarik dirinya menuju Polres Subang melaporkan kejadian di rumah Yosef tersebut.

Dede menjelaskan, ia mengira Wawan melihat Yosef setelah ia melaporkan kejadian.

Ternyata kata Dede, Wawan melihat Yosef menelepon sambil marah-marah itu sebelum ia melapor.

Lanjut Dede pun dari sana mengira Yosef sudah ada ada di sekitar TKP pagi-pagi.

“Jadi eta mah sateacan narik abdi, berarti enjing keneh, (jadi kejadian itu sebelum Wawan mengantarkan saya, berarti Yosef ada masih pagi-pagi,” ujar Dede.

Ikuti selengkapnya berita seputar Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Berita viral lainnya

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved