Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Piala Thomas dan Uber

Coach Naga Api Beberkan Alasan Mengapa Marcus/Kevin Dipisah di Final Piala Thomas 2020

Pelatih kepala ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, menjelaskan penyebab pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dipisah....

Editor: Taufiqur Rohman
BADMINTON INDONESIA
Pasangan ganda putra nasional Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, melakukan selebrasi setelah memetik poin atas lawan mereka pada laga semifinal Denmark Open 2019. 

TRIBUNJATIM.COM - Pelatih kepala ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, membeberkan alasan pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dipisah pada laga final Piala Thomas 2020.

The Minions dipastikan absen memperkuat tim Merah Putih saat menghadapi China di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (17/10/2021).

Meski begitu, Kevin tetap akan turun.

Herry Iman Pierngadi alias Coach Naga Api menempatkan Daniel Marthin sebagai tandem dadakan Kevin pada laga final melawan China.

Pasangan Daniel/Kevin diplot sebagai ganda kedua, sedangkan posisi ganda kesatu dipercayakan kepada Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, yang tampil apik pada babak semifinal.

Herry mengaku bukan tanpa alasan dia sampai berani membongkar pasangan pada laga sepenting final Thomas Cup 2020.

Menurut pelatih berjuluk Naga Api itu, Marcus terpaksa diistirahatkan karena kondisi kebugarannya kurang bagus.

Marcus Fernaldi Gideon disebut Herry IP mengalami kondisi kelelahan ekstrim setelah menjalani pertandingan melawan wakil Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen pada semifinal Thomas Cup 2020.

Saat bertanding melawan Astrup/Rasmussen, kecepatan Marcus menurun cukup drastis.

Hal inilah yang pada akhirnya membuat Marcus jadi lebih banyak bermain di depan pada laga tersebut.

"Kondisi Marcus sudah capek berat. Waktu 24 jam istirahat tidak cukup recoverynya. Tenaganya sudah habis," kata Herry, dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

"Ibarat mobil, tangki bahan bakarnya mungkin cuma isi setengah."

"Tidak cukup untuk main final yang menuntut kesiapan stamina yang penuh. Selain itu kakinya juga sudah kurang cepat," ujar Herry menjelaskan.

Tak mau mengambil risiko, Herry pun memutuskan untuk meracik pasangan ganda dadakan sebagai ganda kedua.

Sebelum memutuskan duet Daniel Marthin/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Herry sempat bertanya kepada dua pemain senior yakni Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan.

Halaman
12
Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved