Berita Sidoarjo
Mariati Tak Kuasa Menahan Tangis Menceritakan Kematian Putranya di Sidoarjo: Cuma Ingin Keadilan
Mariati tak kuasa menahan tangis saat menceritakan kematian putranya di Sidoarjo: Saya cuma ingin keadilan yang seadil-adilnya.
Penulis: M Taufik | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Dengan memegang foto semasa hidup putranya, Mariati tak kuasa menahan tangis menceritakan kematian putranya.
Perempuan 45 tahun yang tinggal di Jalan A Yani Surabaya ini benar-benar merasa kehilangan. Ia berharap ada keadilan atas peristiwa yang menimpa anaknya.
"Sudah tidak ada lagi yang saya harapkan. Saya cuma ingin keadilan yang seadil-adilnya atas peristiwa ini," ujar perempuan berjilbab itu saat berbincang dengan Tribun Jatim Network di Pengadilan Negeri Sidoarjo, Selasa (19/10/2021).
Jonathan Marcel Ananda Cindrawan, putra Mariati, meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Gedangan, Sidoarjo pada 21 Mei 2021 lalu.
Saat itu, remaja 16 tahun tersebut mengendarai sepeda motor Ninja L 5754 LC.
Akibat kecelakaan dengan sebuah truk muatan snack di pertigaan, siswa SMAN 15 Surabaya itu meninggal dunia.
"Malam itu dia pinjam handphone saya. Katanya untuk belajar. Dia kemudian keluar membawa sepeda motornya," ujar Mariati sambil sesenggukan.
Di tengah tidur Mariati, ada orang menelepon ke rumah. Memberitahukan bahwa putranya kecelakaan di Gedangan. Mariati pun langsung menuju ke lokasi kejadian.
"Saat saya datang di sana, saya masih melihat anak saya tergeletak di pinggir jalan. Kemudian diangkut dengan mobil pickup menuju Rumah Sakit Mitra Keluarga. Tapi sesampai di rumah sakit, dokter menyatakan sudah tidak tertolong," lanjutnya sambil terus menahan tangis.
Dari Rumah Sakit Mitra Keluarga, jenazah anak ketiga dari empat bersaudara itu dibawa ke RSUD Sidoarjo. Kemudian dibawa ke Nganjuk untuk dikebumikan di makam keluarga yang ada di sana.
Baca juga: Bendahara UPK Simpan Pinjam di Sidoarjo Selewengkan Dana PNPM, Resmi Ditahan Penyidik Kejari
"Di antara semua proses itu, saya sempat berbincang dengan petugas kepolisian. Diberi tahu bahwa anak saya mengalami kecelakaan tunggal. Tapi saya kok ragu," ungkap perempuan berjilbab ini.
Setelah Jonathan dimakamkan, keluarga kemudian berusaha mencari informasi.
Keluarga mendapat rekaman CCTV di lokasi, dan ada juga video beredar di media sosial, bahwa korban tidak kecelakaan tunggal. Namun terlibat kecelakaan dengan truk.
Dalam video juga terlihat jelas korban pakai helm, korban juga membawa surat-surat kendaraannya. Dari sana, keluarga kemudian mengawal penanganan perkara ini di Polresta Sidoarjo.
"Jujur saya sempat kecewa dengan proses penyidikan di Satlantas Polresta Sidoarjo. Awalnya disebut kecelakaan tunggal, kemudian setelah melalui beberapa proses, akhirnya dinyatakan kecelakaan dengan truk dan akhirnya sopir truk jadi tersangka," urainya.
Dari sana, proses hukum mulai berjalan. Yunianto, sopir truk yang terlibat kecelakaan itu jadi tersangka dan sudah berstatus terdakwa dalam proses sidang di Pegawai Negeri Sidoarjo.
"Hari ini jadwalnya pembacaan tuntutan, tapi sidangnya terpaksa ditunda karena belum siap. Ditunda pekan depan," jawab jaksa Rina Widyastuti, JPU dari Kejari Sidoarjo.
Mariati dan keluarga yang datang ke Pengadilan Negeri Sidoarjo untuk melihat jalannya sidang pun harus kembali pulang. Mereka tetap berharap, hukum berjalan baik dan benar-benar adil.